REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ajudan Wakil Presiden Kolonel Penerbang Jhon Amarul mengatakan menerima sekitar 12 panggilan, salah satunya dari Atase Pertahanan Singapura, terkait hoax Wapres RI jatuh sakit yang tersebar pada Kamis (24/8). "Sekitar lebih dari 12, termasuk Atase Singapura," kata Jhon Amarul menjawab pertanyaan Wapres Jusuf Kalla di hadapan jurnalis di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (25/8).
Wapres menanyakan hal tersebut kepada ajudan terkait permintaan konfirmasi akan berita bohong tentang dia yang jatuh sakit dan diterbangkan ke Singapura. Selain Atase Pertahanan Singapura yang menelepon ajudan Wapres, Duta Besar Singapura Anil Kumar Nayar juga menghubungi Sekretaris Wakil Presiden Mohammad Oemar untuk persiapan jika betul Wapres akan berobat ke Singapura.
"Bayangkan itu, Dubes Singapur langsung telepon ke Pak Oemar, dan Atasenya telepon ke ajudan yang sama-sama Angkatan Udara, eh, bagaimana Bapak? Dia mau atur penerimanya, dia mau atur rumah sakitnya," kata dia.
Terkait upaya untuk mencegah agar tidak ada hoax lagi, Wapres mengimbau agar media selalu melakukan pengecekan ulang pada setiap hal yang akan diberitakan sehingga masyarakat juga mendapatkan informasi yang akurat.
"Itulah sulitnya masyarakat tidak punya kesempatan untuk recheck, belum tentu tahu nomor ajudan saya, jadi kalau wartawan harus recheck, dong," ujarnya.
Wakil Presiden RI usai melaksanakan Shalat Jumat bersama Presiden Joko Widodo di Masjid Baiturrahim Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, telah mengonfirmasi kesehatannya dalam kondisi baik dan tetap melakukan aktivitas kenegaraan dan pribadi seperti biasa sejak Kamis (24/8) lalu. "Iya di sini terus kemarin ya, oh, Anda 'kan hadir acara di Medan Merdeka Selatan tentang 'Village Development Forum', ke sini terima tamu beberapa, dan ah, nonton bola di sini," kata dia.