Jumat 25 Aug 2017 16:41 WIB

Saat Kecelakaan, Paparazzi Terus Memotret Putri Diana

Rep: reja irfa widodo/ Red: Esthi Maharani
Putri Diana
Foto: Independent
Putri Diana

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam tayangan dokumenter produksi BBC, Pangeran Harry menyesalkan perilaku para paparazzi yang terus mengikuti ibunya, Putri Diana, termasuk saat mengalami kecelakaan mobil, yang akhirnya membuat Putri Diana meninggal dunia. Menurut penerus tahta kerajaan Inggris di urutan kelima itu, sesaat usai terjadi kecelakaan di terowongan Pont de l'Alma, Paris, Prancis, tersebut sebenarnya ibunya masih hidup.

Pada 31 Agustus 1997, Putri Diana meregang nyawa usai mengalami kecelakaan mobil di Paris. Putri Diana, yang bercerai dari Pangeran Charles, meninggal dunia bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed, dan seorang supir bernama Henry Paul. Pada saat itu, Putri Diana berangkat dari Hotel Ritz menuju ke apartemen milik Dodi Al Fayed, yang diketahui sebagai kekasih dari Putri Diana.

Berdasarkan hasil investigasi pihak kepolisian dan keputusan pengadilan pada 2008, kematian Putri Diana dan Dodi Alfayed disebabkan oleh kelalaian pengemudi dan para paparazzi. Memang, setelah keluar dari Hotel Ritz, mobil yang ditumpangi Putri Diana dan Dodi AlFayed dikejar-kejar oleh paparazzi. Mereka berniat mengambil gambar dari Putri Diana dan kekasihnya tersebut, yang saat itu memang tengah menjadi sorotan berbagai media hiburan internasional.

Pangeran Harry pun menyesalkan tindakan pertama yang dilakukan para paparazzi usai kecelakaan tersebut. ''Fakta yang begitu sulit diterima, orang-orang yang mengejar dia (Putri Diana) hingga ke terowongan adalah orang sama yang mengambil foto dia, saat dia sekarat di kursi penumpang,'' kata Pangeran Harry dalam tayangan dokumenter produksi BBC, seperti dikutip The Independent, Kamis (24/8) WIB.

Tidak berhenti sampai di situ, Pangeran Harry mengungkapkan, penyebab kematian Putri Diana karena mengalami cedera kepala yang cukup parah. Namun, Pangeran Harry meyakini, sesaat setelah kejadian kecelakaan sebenarnya ibunya masih hidup dan bernapas. Sayangnya, pada saat itu, Putri Diana tidak langsung mendapatkan bantuan.

''Dan mereka yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut, bukannya langsung menolong, mereka malah mengambil foto saat dia (Putri Diana) sekarat di bangku penumpang belakang. Kemudian, foto-foto tersebut berada di meja redaksi sejumlah tabloid dan surat kabar di negara ini,'' ujarnya.

Rencananya, dalam memperingati 20 tahun kematian Putri Diana, BBC akan menayangkan dokumenter khusus yang menyoroti kematian Putri Diana dan dampaknya pada masyarakat Inggris pada saat itu. Rencananya, dokumenter berjudul ''Putri Diana, 7 Hari' itu akan dirilis secara resmi pada Ahad (28/8) mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement