Jumat 25 Aug 2017 17:30 WIB

15 Produk Antisadap Buatan Anak Bangsa Dipamerkan di IMSS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
RadioGuard, salah satu alat pengamanan maritim Indonesia buatan anak bangsa di bawah bendera PT Indoguard Cipta Kreasi. Alat ini menggunakan teknologi antisadap yang membantu Angkatan Laut (AL) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam bertugas, khususnya perburuan kapal pencuri ikan di perairan Nusantara.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
RadioGuard, salah satu alat pengamanan maritim Indonesia buatan anak bangsa di bawah bendera PT Indoguard Cipta Kreasi. Alat ini menggunakan teknologi antisadap yang membantu Angkatan Laut (AL) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam bertugas, khususnya perburuan kapal pencuri ikan di perairan Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 15 produk antisadap buatan anak bangsa dipamerkan dalam eksibisi International Maritime Security Symposium (IMSS) III di Nusa Dua, Bali. Produk-produk berteknologi canggih ini merupakan produksi PT Indoguard Cipta Kreasi (ICK), perusahaan lokal yang memiliki pabrik sandi di Tangerang.

Direktur Teknologi ICK, Dahniar Wisnu Paramita mengatakan, seluruh produk ICK menggunakan teknologi enkripsi yang telah dimodifikasi. Pemerintah Indonesia perlu menggunakan aplikasi pengamanan komunikasi produksi dalam negeri, sebab lebih terjamin keamanannya.

"ICK didirikan atas dasar nasionalisme untuk memberikan yang terbaik untuk negara. Sayangnya apresiasi untuk produk-produk buatan anak bangsa masih kurang," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (25/8).

Beberapa produk unggulan ICK adalah RadioGuard, SignalGuard, TiOGuard, VPNGuard, SMSGuard, VoiceGuard, ChatGuard, EmailGuard, dan IndoSign. Dahniar mencontohkan Virtual Private Network atau VPNGuard. Ini merupakan perangkat keras bermodul enkripsi untuk menjamin keamanan transmisi data.

Pejabat di pusat atau daerah, bahkan presiden sekali pun, kata Dahniar bisa aman berkomunikasi lewat jaringan internet meski sedang dalam lawatan ke luar kota atau luar negeri. Alat ini didesain portabel seukuran ponsel pintar. Pengguna cukup memasang perangkat ini ke jaringan dan nantinya alat ini akan membuat panel proteksi khusus, meski tengah menggunakan jaringan internet publik atau public wifi di hotel atau ruangan mana pun.

ICK 100 persen didukung SDM anak bangsa yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia, khususnya Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. Instansi pertahanan (militer) dari tiga negara di Asia Tenggara dan dua negara di Timur Tengah setidaknya sudah menggunakan produk-produk buatan ICK.

"Kami juga membuka kantor cabang di Thailand, Vietnam, Singapura, Inggris, dan Australia supaya pemasaran lebih luas," ujar Dahniar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement