Jumat 25 Aug 2017 19:25 WIB

Disnak Sukabumi Terjunkan Tujuh Tim Pantau Hewan Kurban

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi menerjunkan sebanyak tujuh tim untuk memantau kesehatan hewan kurban. Keberadaan tim ini disebar ke 47 kecamatan yang ada di Sukabumi.

"Setiap tahunnya menjelang Idul Adha melakukan pemantauan pemantauan ke lapangan," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu kepada wartawan Jumat (25/8).

Hal ini disampaikan Winda disela-sela pemeriksaan hewan kurban di lapak penjualan yang berada di pinggiran Jalan Cibolang, Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

Pemeriksaan hewan kurban ini terang Winda, untuk menjamin keamanan masyarakat dalam mendapatkan hewan kurban. Di mana harapannya masyarakat dapat memperoleh hewan kurban yang sehat dan layak kurban.

Menurut Winda, pada tahun ini Disnak Sukabumi menerjunkan sebanyak tujuh tim untuk memantau kesehatan hewan kurban baik di lapak penjualan, kandang maupun peternakan. Upaya tersebut sudah dilakukan sejak 21 Agustus lalu hingga H-1 sebelum Idul Adha.

"Bagi sapi atau hewan ternak yang sehat diberikan kalung tanda sehat dan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH)," ujar Winda.  

Sebelumnya pemkab telah mengirimkan surat edaran bupati kepada para camat untuk memperhatikan keberadan hewan kurban di lingkungan dan sosialisasikan kesejahteraan hewan.

Bahkan pada hari Idul Adha, tim disnak juga dikerahkan ke tempat pemotongan untuk melakukan pemeriksaaan. Targetnya penerima daging kurban nantinya mendapatkan daging dalam keadaan aman, sehat utuh, dan halal (Asuh).

Ditambahkan Winda, dari hasil pantauan selama beberapa hari ini belum ditemukan kasus penyakit yang membutuhkan perhatian khusus. Namun kata dia ada temuan penyakit orf pada domba. Penyakit ini terjadi selama domba dalam perjalanan dari peternakan ke lapak penjualan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement