REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan, penolakan dari masyarakat terkait usulan pembangunan gedung baru DPR sangat tinggi. Oleh sebab itu, Saleh menegaskan partainya menolak wacana tersebut.
"Kan kelihatannya penolakan dari masyarakat (terkait usulan pembangunan gedung baru DPR) tinggi sekali. Karena itu tentu kita mendengar apa yang disampaikan masyarakat," kata Saleh saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (25/8).
Saleh melanjutkan, saat ini yang sebaiknya dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk bisa melihat langsung kondisi sebetulnya gedung DPR yang ada. Kemudian beri keleluasaan kepada masyarakat untuk bisa memberikan penilaian yang objektif terkait gedung itu.
"Di situ kita (PAN) akan membicarakan ulang soal usulan pembangunan gedung baru DPR. Selama masyarakat masih mengatakan belum (perlu dibangun) ya tentu kita mengikuti apa yang diinginkan masyarakat," kata Saleh.
Sebelumnya, DPR mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun. Namun, hanya Rp 5,7 triliun yang masuk ke dalam pagu anggaran DPR Tahun 2015. Namun demikian, angka ini naik sekitar Rp 1,4 triliun dari anggaran Tahun 2017, yakni Rp 4,2 triliun.
Penambahan anggaran dialokasikan salah satunya untuk merealisasikan pembangunan gedung baru DPR. Proyek yang rencananya dimulai tahun 2018 itu akan menggunakan sistem anggaran multiyears.