REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengapresiasi Polri yang telah membongkar sindikat "Saracen" kelompok penyebar berita hoaks dan kebencian terkait Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Jangan berhenti. Harus diusut motivasinya apa, sekedar mencari untung atau uang? Siapa yang pesan berita-berita fitnah penyebar kebencian itu?" kata Mendagri usai acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia di Solo, Jumat.
Menurut Mendagri tujuan Saracen menyebarkan konten hoaks dan kebencian terkait SARA tersebut harus diusut. Dengan begitu akan terungkap kepentingan di baliknya. "Apakah politik, ingin memecah-belah persatuan atau sekedar bermain-main saja?" ujarnya.
Baca juga: Polisi akan Panggil Nama-Nama di Situs Saracen
Mendagri mengingatkan tahun depan Indonesia akan menggelar Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) yang kental dengan aroma Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia mengimbau masyarakat untuk beradu program dan konsep ketimbang memainkan isu SARA dan memperkeruh suasana dengan ujaran kebencian serta fitnah.
"Kami minta KPU dan Bawaslu tegas pada Pilkada dan Pilpres. Jika ada pasangan calon atau tim sukses calon yang membuat isu SARA, kebencian, dan fitnah maka harus didiskualifikasi calonnya," kata Mendagri.