Sabtu 26 Aug 2017 16:55 WIB

Dompet Dhuafa Sosialisasikan Program Sekolah Aman

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Dompet Dhuafa
Foto: .
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manager Pengurangan Risiko Bencana Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa, Iskandar Darussalam mengatakan, Dompet Dhuafa melalui DMC terus bergerak mengenalkan program Sekolah Aman. Dompet Dhuafa memberikan materi pendidikan dan pengetahuan tentang bencana ke sekolah-sekolah.

Dompet Dhuafa memberikan pengetahuan tentang bangunan sekolah, sumber daya manusia, melatih kesiapsiagaan guru dan siswa di sekolah. Agar guru-guru dan siswa dapat menghindari risiko bencana.

"Dompet Dhuafa juga memberikan pemahaman tentang penanggulangan bencana di sekolah agar menjadi sekolah yang aman bencana," kata Iskandar melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/8).

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah membuat kurikulum bencana menjadi pelajaran utama di sekolah-sekolah. Tujuannya agar masyarakat bisa sedini mungkin terhindar dari risiko bencana. Dompet Dhuafa menilai, selama ini, melihat masyarakat yang terdampak bencana selalu tidak ada kesigapan. Koordinasi mereka dengan aparatur pemerintah juga kerap tidak sejalan saat terjadi bencana.

Bahkan, lanjut Iskandar, masih banyak masyarakat yang menjadikan alam sebagai patokan tanda-tanda bencana akan datang. Oleh karena itu, pendidikan pengurangan risiko bencana diharapkan dapat tumbuh dan berkembang di dunia pendidikan Indonesia. Sehingga risiko bencana dapat diminimalisasi.

Dikatakan Iskandar, Dompet Dhuafa masih menemukan banyak kesenjangan dalam pendidikan bencana di negeri ini. Padahal di negeri ini sering terjadi bencana. "Kesenjangan ini yang kami temui terutama pada kebijakan program, anggaran dan indikator kinerja serta sinergi antara kementerian atau lembaga, antar pihak, antar sektor dan antar tingkatan," ujarnya.

Sebelumnya, konferensi sedunia pengurangan risiko bencana sudah dilaksanakan di Sendai, Jepang pada 2015. Konferensi tersebut menyepakati tujuh sasaran global dengan tiga belas prinsip panduan dan empat prioritas aksi. Seluruh kesepakatan diharapkan menjadi gerakan bersama pelaku penanggulangan bencana di semua sektor.

Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) bekerja sama dengan berbagai pihak juga telah menyelenggarakan Konferensi Nasional Pendidikan Bencana 2017 (KONAS PB 2017). Mengusung tema pendidikan bencana era kerangka kerja Sendai untuk pengurangan risiko bencana 2015-2030. Namun, Dompet Dhuafa melihat masih ada permasalahan dalam pelaksanaan dan keberlanjutan praktik pendidikan bencana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement