Ahad 27 Aug 2017 17:56 WIB

Pemerintah Myanmar Hanya Evakuasi 4.000 Penduduk Non-Muslim

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Anak-anak Rohingya di depan kamp-kamp pengungsian di Rakhine (Ilustrasi)
Foto: PKPU
Anak-anak Rohingya di depan kamp-kamp pengungsian di Rakhine (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemerintah Myanmar telah mengevakuasi 4.000 penduduk desa non-Muslim di tengah bentrokan yang sedang berlangsung di negara bagian Rakhine di barat laut. Sementara ribuan Muslim Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh.

Pemerintah menyebutkan, jumlah korban tewas akibat kekerasan yang meletus pada Jumat akibat serangan terkoordinasi oleh gerilyawan Rohingya telah meningkat menjadi 98, termasuk sekitar 80 gerilyawan dan 12 anggota pasukan keamanan. Bentrokan tersebut yang terburuk sejak Oktober. Ini mendorong Pemerintah Myanmar untuk mengevakuasi staf dan ribuan penduduk desa non-Muslim dari daerah tersebut.

Pertarungan yang melibatkan militer Myanmar dan ratusan orang Rohingya terjadi Rakhine barat laut berlanjut pada Sabtu (26/8). Bentrokan yang sengit yang terjadi di pinggiran kota utama Maungdaw.

Serangan tersebut menandai peningkatan dramatis konflik yang telah merebak di kawasan ini sejak Oktober lalu, ketika serangan Rohingya serupa, tapi jauh lebih kecil mendorong sebuah operasi militer brutal yang melanggar hak asasi manusia serius.