Ahad 27 Aug 2017 21:18 WIB

PKL di Ruas Tol Soroja Kab Bandung Keluhkan Penurunan Omzet

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Sekda Jabar Iwa Karniwa melakukan kunjungan ke pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja), Rabu (27/7). (Republika/Ari Lukihardianti)
Foto: Republika/Arie Lukihardiyanti
Sekda Jabar Iwa Karniwa melakukan kunjungan ke pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja), Rabu (27/7). (Republika/Ari Lukihardianti)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di ruas jalan Tol Soroja yang sebelumnya berjualan di jalan Al Fathu-Soreang mengeluhkan penurunan omzet. Selain itu, mereka pun harus menghadapi pungutan liar dan biaya sewa tenda yang dianggap memberatkan.

Sehingga para pedagang berinisiatif pindah ke Kawasan Sentra Bisnis Warung Lobak di Soreang, Kabupaten Bandung. Salah seorang pedagang, Dadan berharap dengan lokasi berjualan pindah ke Warung Lobak maka diharapkan akan kembali meningkatkan omzet mereka.

Sebab lokasi sentra bisnis tersebut dianggap menguntungkan karena akses yang dilalui banyak orang dan tidak menganggu lalu lintas. "Di ruas tol Soroja relatif sepi. Kalau di Warung lobak tidak menganggu akses jalan dan pembeli tidak akan kesulitan," ujarnya, Ahad (27/8).

Katanya, kondisi sentra tersebut diklaim cukup nyaman dibandingkan ruas Tol Soroja. Menurutnya, selama beberapa kali menggelar dagangan di ruas Tol Soroja sebagian PKL mengeluhkan ada beberapa pihak yang mengambil keuntungan dengan melakukan praktik pungutan liar (pungli) di batas kewajaran.

"Sekali berjualan kami harus mengeluarkan uang Rp 60 ribu sampai Rp 90 ribu untuk sewa tenda. Tidak hanya itu beberapa organisasi kepemudaan melakukan pungutan juga," ungkapnya.

Ia mengungkapkan jika Pemkab Bandung pernah berjanji akan merelokasi para PKL di lahan belakang Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung. Namun, pihaknya khawatir pendapatannya semakin berkurang. Sebab lahan belakang GBS relatif cukup jauh dengan akses jalan.

"Sentra bisnis Warung Lobak sangat menjanjikan, setiap berdagang kami hanya dipungut sebesar Rp 5 ribu dalam sekali berjualan di hari Minggu," ungkapnya.

Sebelumnya para PKL yang saat ini mendiami sentra Bisnis Warung Lobak menempati ruas Jalan Al Fathu Soreang selama kurang lebih 15 tahun. Namun selepas hari Raya Idul Fitri PKL dipindahkan ke ruas jalan Tol Soroja dengan alasan menganggu akses jalan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung, Usman Sayogi mengatakan kepindahan para PKL merupakan inisiatif dari pihak sentra bisnis Warung Lobak yang disambut baik oleh pedagang.

Lebih lanjut Usman mengatakan jika dirinya menyayangkan atas kepindahan tersebut, pasalnya pihak sentra tidak menjalin komunikasi terlebih dahulu kepada Satpol PP Kabupaten Bandung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement