Senin 28 Aug 2017 10:04 WIB

Wagub Minta Digitalisasi Informasi Wisata Geopark Ciletuh

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Winda Destiana Putri
Panorama Puncak Darma di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Panorama Puncak Darma di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) meminta agar segala informasi tentang pariwisata di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu didigitalisasi. Hal ini perlu agar segala potensi seni, budaya, juga wisata alam di geopark ini bisa tersebar luas dan cepat.

"Karena itulah bagaimana sebetulnya sebuah kawasan pariwisata tadi itu harus ada digitalisasi ke depan. Informasi tentang kepariwisataan tadi harus terinformasikan dengan cepat kepada siapa saja," kata Deddy seperti dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (28/8).

Wagub menilai sebaran informasi melalui digital atau internet, terutama sosial media, dapat memberikan dampak signifikan terhadap wisata di Ciletuh-Palabuhanratu. Pria yang akrab disapa Demiz ini mengatakan hal tersebut mulai terlihat seperti saat ini. Masifnya informasi mengenai Ciletuh membuatnya tidak menyangka dibanding dengan tiga tahun lalu kini kawasan Ciletuh dan Palabuhan bisa lebih ramai terutama di akhir pekan.

Menurutnya segala hal informasi yang berkaitan dengan tempat wisata, potensi seni dan budaya, juga agenda seni dan budaya di Ciletuh-Palabuhanratu harus terintegrasi dengan baik. Aksesibilitas informasi melalui digital ini sangat penting, sehingga masyarakat Indonesia bahkan mancanegara bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan informasinya.

Selain kemudahan akses informasi, infrastruktur fisik juga perlu didorong agar terus dibenahi. Lebih lanjut, Demiz mengatakan pihaknya tengah mendorong semua pihak agar secepatnya mendirikan beberapa homestay atau tempat singgah bagi wisatawan.

"Program homestay sedang diluncurkan sekarang. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Akan ada bantuan dari pusat, agar masyarakat disini bisa mengelola homestay, pinjaman dari Pemerintah Pusat," tutur Demiz.

Dengan dibangunnya inftrastruktur pendukung maka akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga masyarakat Ciletuh dan Pelabuhan Ratu bisa merasakan sendiri keuntungan ekonomi tersebut.

Konektifitas juga perlu terus dibenahi melalui infrastruktur jalan. Demiz mengaku Presiden Jokowi pernah berjanji akan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada 2019, selain Tol Jakarta-Bogor-Palabuhanratu (Jagoratu). Apabila Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi selesai akan memperpendek waktu tempuh menuju ke Sukabumi.

"Untuk jalanan di dalam ini (akses jalan menuju lokasi wisata) juga kita kasih bantuan besar. Rp 211 Miliar, di luar CSR yang ada, itu hanya untuk jalan. Jalanannya makin baik dan ada jalan baru. Dari Loji ke Puncak Darma. Jadi dari sini (Palabuhanratu) ke Puncak Darma cuman satu jam," ujar Demiz.

Selain jalan tol, Pemprov Jawa Barat juga mendorong agar di Ciletuh atau Palabuhanratu bisa dibangun bandara. Namun, Kementerian Perhubungan menurut Demiz minta alternatif lokasi lain untuk pembangunan bandara selain di Citarate.

"Sebab ini (bandara) bisa melayani masalah pemerintahan dan juga kepariwisataan. Mudah-mudahan kalau itu ditetapkan kalau itu ada lokasi yang kita ajukan, tahun depan bisa kita mulai bangun. Alternatifnya di Citarate atau Cikembar," tutur Demiz.

Pada kesempatan ini, Demiz juga minta pengelolaan tempat wisata terus dibenahi. Dia mencontohkan pemberlakuan tarif berbagai fasilitas di Pantai Palampang harus wajar dan tidak boleh sesukanya, seperti untuk homestay, produk makanan, tempat parkir, dan lainnya. Ia menekankan menjaga lingkungan tetap menjadi nomor satu karena Geopark Ciletuh mengutamkan keindahan alam sebagai daya tariknya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement