Senin 28 Aug 2017 16:31 WIB

Kehadiran Masjid Sangat Bermakna Bagi Muslim Slovenia

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Slovenia
Foto: UISB
Slovenia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Peletakan batu pertama masjid dibangun di bekas lokasi industri di Kota Ljubljana. Tahap pertama pembangunan rumah Allah ini terlaksana pada 2016. Masjid itu memiliki menara setinggi 40 meter. Acara pembukaan masjid ini rencanannya akan dilakukan pada 2018.

Awalnya, pembangunan ini menelan biaya 12 juta euro. Ternyata, setelah selesai masjid ini menelan biaya 35 juta euro dengan 15 juta euro berasal dari sumbangan Qatar. Sekjen Komunitas Islam Slovenia Nevzet Poric mengatakan, masjid itu sangat bermakna bagi umat Islam Slovenia. Mereka membutuhkan tempat berkumpul dan beribadah yang mapan dan luas.

Selain masjid, mereka juga akan membangun tempat parkir yang dapat menampung 120 kendaraan. Seribu Muslim dapat ditampung masjid tersebut. Mereka dapat mengagungkan asma Allah dengan bebas dan khusyuk.

Muslim Slovenia berasal dari banyak latar belakang etnis. Awalnya, mereka merupakan tentara Turki Usmani. Pada Perang Dunia I mereka memilih berjuang untuk Kekaisaran Habsburg di Slovenia.

Jumlah Muslim meningkat secara signifikan datang ke Slovenia pada 1950. Mereka berasal dari Yugoslavia, yang datang sebagai pekerja terampil. Saat itu hampir se mua Muslim Slovenia bermukim di daerah perkotaan, terutama kota industri.

Pada 1990 saat merdeka, Muslim Slovenia memilih bergabung dengan ribuan pengungsi dari Bosnia. Komunitas Islam mulai tertata pada awal 1960 dan dewan komunitas Islam lokal pertama didirikan di Ljubljana pada 1967. Saat ini komunitas Muslim dipimpin oleh Mufti Nedzad Grabus. Komunitas ini merupakan cabang dari Bosnia Herzegovina.

Selain Komunitas Islam, Republik Slovenia juga memiliki komunitas Muslim skala kecil bernama Skandin Slovenska Muslimanska. Mereka dapat menjalankan keyakinannya dengan bebas. Kebanyakan dari mereka berpegang teguh pada aliran teologi Sunni

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement