REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Perajin sepatu rajut Koperasi Rajut Hijau Sidomulyo melaksanakan kegiatan rutin pertemuan bulanan anggota di salah satu rumah anggota koperasi yaitu Woro Widawati. Didampingi Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat, pertemuan rutin bulanan tersebut diisi dengan berbagai macam kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut, Fasilitator Desa Berdaya membuka sambutannya dengan mengajak para semua anggota untuk bersungguh-sungguh dalam meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh agama (haram) dan menjauhi hal-hal yang samar (syubhat) tidak terkecuali dalam bermuamalah, menjalankan usaha kerajinan rajut tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, disebutkan bahwa sampai saat ini sudah ratusan pasang sepatu berhasil terjual dari para anggota kelompok tersebut. Pada awalnya, fasilitator selaku pendamping Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Berdaya Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur, melihat potensi dari para ibu warga sekitar yang mengisi waktu senggangnya dengan membuat kerajinan rajut.
Pada awalnya para perajin hanya menjual jasa saja yaitu sekadar mendapat upah dari pengepul untuk produk rajut yang dibuat. Selanjutnya, fasilitator mencoba memberdayakan mereka dengan cara membuat kelompok Koperasi. Tidak hanya sekadar belajar merajut dan memberikan upah jasa rajut saja, akan tetapi dengan adanya kelompok ini fasilitator melalui Rumah Zakat bisa memberikan edukasi, motivasi, serta subsidi bagi koperasi.
Melalui kegiatan pertemuan bulanan anggota, fasilitator selalu aktif mendampingi serta memberikan materi dan motivasi. Beberapa pelatihan yang pernah disampaikan oleh fasilitator dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah tentang motivasi wirausaha dan pemasaran daring. Diharapkan dengan pelatihan-pelatihan serta motivasi yang telah diberikan bisa mendukung peningkatan penjualan produk-produk koperasi serta mendukung berkembangnya kelompok agar tujuan memberdayakan dan mensejahterakan anggota bisa tercapai.