REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut catatan sejarah, awal mula kehadiran Islam di Venezuela sebenarnya sudah berlangsung sejak abad ke-15 silam. Pada masa itu, kaum penjajah Eropa membawa budak-budak Muslim dari Afrika Utara dan Barat ke sejumlah kawasan Amerika Latin, seperti Brasil, Venezuela, Kolombia, serta beberapa pulau di Karibia.
Oleh para majikannya, para budak Muslim itu dipaksa meninggalkan agama mereka. Jika tidak mau berpindah keyakinan maka mereka akan disiksa atau dibunuh. Sebagai hasilnya, Islam pun menghilang tanpa jejak dari bumi Amerika Latin hingga seratus tahun lebih lamanya. Tren tersebut mulai berubah menyusul kedatangan imigran Muslim dari Arab, India, dan Pakistan di Amerika Selatan pada akhir abad ke-16.
Dokumentasi sejarah menunjukkan, migrasi Arab Muslim ke tanah Amerika Latin berlangsung secara besar-besaran sepanjang 1850-1860. Mayoritas Muslim itu kebanyakan berasal dari Suriah dan Lebanon. “Mereka lalu membentuk komunitas baru di sejumlah negara, termasuk Venezuela, Argentina, Brasil, dan Kolombia,” ungkap Nicole Ballivian dalam tulisannya, “Los Musulmanes: The Spanish Ummah of The Muslim World.”
Komunitas Muslim tersebut kemudian mulai mengumpulkan kekuatan mereka sebagai umat dan mendirikan pusat-pusat kebudayaan Islam, masjid, dan sekolah. Hari ini, hampir semua negara di Amerika Latin memiliki konsentrasi Muslim yang tinggi, yang terdiri dari kaum imigran dan kalangan pribumi yang telah memeluk Islam. Komunitas Muslim Venzuela disebut-sebut sebagai salah satu yang paling berpengaruh di Amerika Latin.