REPUBLIKA.CO.ID, AMBON — Festival Budaya Islam yang digelar menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah merupakan upaya untuk menjaga dan merawat tradisi budaya Islam di Provinsi Maluku. "Festival Budaya Islam dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah tahun 2017 sebagai upaya untuk merawat budaya seiring perkembangan zaman," kata Ketua Panitia festival budaya Islam Natalia Wika di Ambon, Senin (28/8).
Ia mengatakan, potret budaya Islam Maluku ditampilkan dalam kegiatan ini dengan warna berbeda, dengan tujuan untuk membangkitkan kembali kecintaan generasi muda akan budaya Islam yang hampir punah. Festival ini dimulai dengan karnaval budaya yang dimulai dari Tanah Lapang Kecil (Talake) dan berakhir di pelataran masjid raya Alfatah Ambon.
Di Pelataran Masjid Raya Alfatah peserta menampilkan berbagai tarian bernuansa Islam, pagelaran yang ditampilkan dalam festival ini di antaranya Festival Hadrat, pameran fotografi Wajah Islam Maluku, Budaya dabus serta tarian samrah.
"Festival ini diikuti ratusan peserta mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa dari berbagai paguyuban desa dan negeri Muslim di Kota Ambon juga kabupaten Maluku Tengah," kata dia.
Selain itu, ditampilkan seni hadrat yang merupakan alkulturasi budaya Arab. Hadrat sendiri merupakan kolaborasi antara gerakan tubuh, tabuhan rabana serta alunan Shalawat Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, antusias peserta dalam mengikuti festival ini sangat tinggi sebagai upaya untuk menjaga tradisi budaya khususnya Umat Muslim di Maluku.
Festival ini juga selain merawat tradisi budaya,sekaligus memahami warna keberagaman tradisi Islam di Maluku. "Akhir-akhir ini banyak anak muda yang mulai lupa dengan budaya Islam di Maluku, misalnya hadrat sudah jarang sekali ditampilkan. Untuk itu kami melakukan kegiatan ini untuk mengenalkan lagi hadrat kepada generasi muda agar terus terjaga," ujarnya.