REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketakutan dengan program nuklir Iran. Apalagi, saat ini, Iran sedang membangun situs untuk memproduksi rudal dengan presisi di Suriah dan Lebanon.
"Rudal itu akan digunakan Iran untuk melawan Israel," katanya seperti dilansir Middle East Monitor (28/8).
Pada awal pertemuan di Yerusalem dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Netanyahu menuduh Iran mengubah Suriah menjadi basis pertahanan militer sebagai bagian dari tujuan yang diumumkan untuk memberantas Israel. Iran juga membangun situs untuk menghasilkan peluru kendali presisi menuju tujuan itu, baik di Suriah maupun di Lebanon.
"Ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh Israel da ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak diterima oleh PBB," ujar Netanyahu
Iran yang merupakan musuh bebuyutan Israel, telah menjadi pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad dan telah menyediakan pejuang milisi untuk membantunya dalam perang sipil Suriah. Namun, Iran belum menyampaikan komentarnya terkait tuduhan Netanyahu ini.
Israel menjelaskan, pengaruh Teheran terus meningkat selama konflik Suriah yang telah berlangsung selama enam tahun, baik melalui pasukan Garda Revolusi atau emiten Syiahnya sendiri, khususnya Hizbullah.
Pada Rabu, Netanyahu, dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan, bahwa Israel siap untuk bertindak secara sepihak untuk mencegah kehadiran militer Iran yang diperluas di Suriah.
Rusia, juga sekutu Assad, dianggap memegang keseimbangan kekuasaan dalam mencapai kesepakatan mengenai masa depan Suriah. Israel khawatir kemenangan Assad akhirnya bisa meninggalkan Iran dengan sebuah garnisun permanen di Suriah, memperpanjang ancaman yang ditimbulkan dari negara tetangga Lebanon oleh Hizbullah.
Netanyahu menuduh Iran membangun lokasi produksi rudal dua pekan setelah sebuah laporan televisi Israel menunjukkan gambar satelit yang dikatakannya merupakan fasilitas yang dibangun Teheran di Suriah barat laut untuk memproduksi roket jarak jauh.
Laporan Channel 2 News mengatakan, bahwa gambar tersebut berasal dari sebuah situs di dekat kota pantai Mediterania Baniyas dan diambil oleh sebuah satelit Israel.
Sejalan dengan lobi Moskow, Israel telah berusaha meyakinkan Washington bahwa Iran dan mitra gerilya merupakan ancaman umum yang lebih besar bagi perdamaian dunia.