REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RS Nur Hidayah Bantul bekerja sama dengan Yayasan Al-Furqon menyelenggarakan khitanan massal 2.000 orang di luar Jawa pada setiap Idul Kurban. Tahun ini khitanan massal akan diselenggarakan di Papua untuk yang keduakalinya.
''Besok sore kami bersama tim kesehatan RS Nur Hidayah sebanyak 21 orang berangkat ke Papua. Pelaksanaan khitanan massal dimulai bertepatan dengan Idul Kurban (Jumat, 1/9) hingga 5 September di tujuh lokas di antaranya Fak-Fak, Sorong, Jayapura, Manokwari,'' kata Ketua Dewan Pengawas RS Nur Hidayah, Tri Ermin Fadlina usai beraudiensi dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X di Gedhong Pare Anom Kepatihan Yogyakarta, Selasa (29/8).
Pemilihan waktu pelaksanaan khitanan massal setiap Idul Kurban, karena RS Nur Hidayah bekerja sama dengan Yayasan Al-Furqon yang sekalian akan menyelenggarakan shalat Id serta menyembelih hewan kurban di sana. ''Alasan penyelenggaraan khitanan massal di Papua ini karena di sana kekurangan tenaga medis. Karena itu, CSR RS Nur Hidayah berupa khitanan massal untuk membantu daerah yang kekurangan tenaga medis,'' kata Tri.
Waktu khitanan massal tahun 2015, awalnya direncanakan 1.000 orang, tetapi ternyata meningkat menjadi 1.300 orang. Yang dikhitan ada yang non-Muslim dan mualaf. Usianya dari bayi (tiga bulan) hingga dewasa dan tahun 2015 ada yang sudah berusia 59 tahun. ''Dulu ada orang tua yang menggandeng cucunya mau khitanan massal, ternyata orang tuanya juga ikut dikhitan,'' kata Tri sambil tersenyum.