REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat, kontribusi bruto industri asuransi syariah per semester I 2017 tumbuh 3,46 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Nominal kontribusi sebesar Rp 6,16 triliun.
Ketua Umum AASI Ahmad Sya'roni menjelaskan, kenaikan ini jauh lebih kecil dibandingkan kenaikan premi bruto industri asuransi konvensional yang tumbuh sebesar 19,62 persen (yoy). "Perbandingan ini harus menjadi pemicu bagi pelaku industri asuransi syariah untuk dapat meningkatkan pendapatan kontribusi bruto yang terlihat timpang dengan asuransi konvensional," ujar Sya'roni dalam konferensi pers rapat pengurus AASI, di Jakarta, Selasa (29/8).
Kendati begitu, pertumbuhan aset asuransi konvensional tumbuh lebih kecil yaitu 14,43 persen. Sedangkan aset asuransi syariah naik 22,1 persen.
Pertumbuhan aset yang cukup besar ini dirasa cukup untuk menaikkan porsi asuransi syariah dari sebelumnya 6,09 persen pada Juni 2016 menjadi 6,50 persen pada Juni 2017.