REPUBLIKA.CO.ID, CORPUS CHRISTI -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersama sang istri Melania mengunjungi Texas, Selasa (29/8). Keduanya meninjau bencana yang baru saja melanda sejumlah wilayah dalam negara bagian itu usai diterpa oleh badai kategori empat Harvey.
Trump tiba di Corpus Christi, salah satu kota di Texas yang terkena dampak badai tersebut pada sore hari. Di sana, ia bertemu dengan sejumlah pejabat berwenang dan mendengar tanggapan atas bencana tersebut.
Bersama sang istri, Trump saat ini belum dapat mengunjungi Houston sebagai salah satu kota yang terkena dampak paling parah dari badai Harvey. Banjir besar masih melanda banyak wilayah di dalamnya, sehingga dikhawatirkan kedatangan mereka dapat menghambat arus bantuan yang dikirimkan melalui jalur udara.
"Kami ingin melakukan lebih baik dari sebelumnya dan dalam 10 tahun dari sekarang, semua mengetahui bahwa bencana ini dapat diatasi dengan baik," ujar Trump, dilansir The Guardian, Selasa (29/8).
Miliarder itu juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Texas Greg Abbot serta jajarannya untuk usaha menanggulangi bencana. Trump menilai cara yang tepat untuk mengatasi dampak Harvey sudah dilakukan dengan baik dan cukup maksimal.
Harvey melanda Texas Jumat (25/8) lalu dan pertama kali membuat pendaratan di Corpus Christi. Hujan deras dan angin yang mencapai 215 kiloemeter per jam kemudian melanda daerah-daerah di dalamnya saat itu, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Hujan sebagai dampak badai kemudian mengguyur Houston. Banjir besar tak dapat dihindari di banyak wilayah dalam kota terbesar keempat AS itu. Hingga saat ini ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan dievakuasi ke tempat penampungan yang disediakan oleh pihak berwenang.
Harvey menjadi badai yang terkuat sejak 2005 yang melanda AS. Pada tahun tersebut, di Negeri Paman Sam terjadi badai Wilma yang melanda Florida. Ketika itu, sebanyak 87 orang tewas. Kemudian ada Katrina yang memukul New Orleans dan menyebabkan hampir 2000 orang tewas.