REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Film Athirah yang diadaptasi dari novel biografi Hajjah Athirah Kalla, ibunda Wakil Presiden HM Jusuf Kalla karya sutradara Riri Riza, menjadi salah satu film Indonesia yang diikutkan dalam Festival Film Internasional Love is Folly di Bulgaria. "Festival itu berlangsung di Kota Varna, Bulgaria dari 25 Agustus hingga 3 September mendatang," kata Sekretaris pertama Pensosbud KBRI Sofia, Nurul Sofia di London, Rabu (30/8).
Ia menjelaskan, selama 25 tahun festival berlangsung film Indonesia baru pertama kalinya diikutkan dalam festival internasional, Love is Folly. Selain film Athirah, film Indonesia lainnya yang dilombakan dan diputar di antaranya film Salawaku, Nokas, Aisyah Kita Bersaudara, Kejarlah Daku Kau Kutangkap dan film Istirahatlah Kata-Kata produksi 2017.
Keikutsertaan film Indonesia dalam festival itu menarik perhatian insan perfilman di wilayah Balkan mulai dari hari pertama pada saat red carpet yang diliput berbagai media. Iring-iringan barong, umbul-umbul, payung, dan musik Bali menyertai delegasi Indonesia yang berbusana Nusantara pada Red Karpet Moment yang dipimpin Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid didampingi artis film Salawaku, Karina Salim.
Acara pembukaan Indonesian Panorama dimulai dengan pementasan tarian Bali dan Betawi. Tarian ini tidak hanya memukau para undangan tapi juga menarik perhatian masyarakat untuk melihat film Indonesia.
Pengunjung juga dapat menikmati pameran foto yang menyuguhkan berbagai objek wisata di Indonesia. Film Salawaku yang menjadi pembuka rangkaian film Indonesia membuat penonton menikmati keindahan alam kawasan timur Tanah Air terutama laut yang indah.
Mengingat film Indonesia jarang ditayangkan di Kawasan Eropa Timur, beberapa penonton menyatakan adanya Indonesian Panorama yang memberikan wawasan mengenai film dalam negeri. Dubes RI Sofia mengatakan salah satu tujuan keikutsertaan Indonesia dalam festival adalah menggunakan Bulgaria sebagai pintu masuk film dari Tanah Air di Kawasan Balkan dan Eropa Timur.
Pada tahun mendatang, rangkaian film Indonesia diharapkan dapat diikutkan roadshow ke beberapa negara di Kawasan Eropa Timur untuk memberikan dampak yang lebih besar promosi film sebagai industri kreatif. Acara Indonesian Panorama dalam Festival Film Internasional Love is Folly merupakan kerja sama Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud dan KBRI Sofia, tidak hanya mendukung kiprah sineas Indonesia dalam ajang internasional tapi juga sarana untuk memperkenalkan sejarah, budaya, dan pembangunan bangsa.