Rabu 30 Aug 2017 09:27 WIB

Ahmad Heryawan Dukung Perang Terhadap Hoax

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mendukung upaya pemerintah dalam memerangi kabar bohong (hoaks). Terutama saat kelompok Saracen dibongkar Polri dan tiga orang tersangka telah diamankan terkait hoaks beberapa waktu lalu.

Heryawan berpendapat hoaks ini tidak bisa begitu saja diabaikan karena ketika membangun negara, dibutuhkan kestabilan. "Hoaks ini serupa riak yang lama kelamaan bisa mengganggu pembangunan,” katanya seperrti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/8).

Untuk itu Aher, sapaan akrabnya, mengajak semua pihak menghadapi bersama memerangi hoaks. Aher kemudian mengapresiasi positif usulan adanya Hub untuk kroscek kabar kibul yang beredar di masyarakat terutama media sosial.

“Ide hub yang mengemuka ini adalah kelompok bersama untuk melaksanakan kroscek oleh media mainstream yang dilaksanakan oleh jaringan wartawan di media mainstream dan diklarifikasi lalu ditulis juga oleh media mainstream agar cepat tersebarnya, tentu saja dengan cover – bukan saja both – tapi all sides. Jadi dengan berbagai cara pandang,” tuturnya.

Menurutnya, jarak waktu penanganan berita hoax paling lama memerlukan waktu seminggu. “Kalau berita hoaxnya 2-3 hari, paling lambat seminggu lah. Hari kedelapan harus ada klarifikasi. Kalau berlarut-larut, kasihan anak bangsa ini kalau energinya terkuras untuk komentari berita-berita hoax,” katanya.

Sekarang ini sudah ada web application karya anak bangsa untuk mengidentifikasi apakah konten itu hoax atau fakta yaitu Hoax Analyzer. Aplikasi ini dikembangkan oleh tiga orang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan telah memenangkan kompetisi se-Asia Tenggara mewakili Indonesia dalam ajang Imagine Cup 2017.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement