Rabu 30 Aug 2017 11:50 WIB

Bule Pun Wajib Gunakan Uang Elektronik di Tol Bali Mandara

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Tarif jalan tol Bali Mandara mengalami kenaikan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tarif jalan tol Bali Mandara mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali menjadi provinsi pertama yang melakukan uji coba transaksi pembayaran dengan uang elektronik (Unik) di seluruh gardu Tol Bali Mandara. Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim hal ini berlaku untuk seluruh pengguna jalan tol, baik itu masyarakat Bali, wisatawan domestik, hingga wisatawan mancanegara (wisman) yang tengah berada di Bali.

"Pengguna jalan tol, apakah itu wisatawan domestik atau mancanegara yang tidak menggunakan Unik per 1 Oktober 2017 dilarang masuk tol atau dengan kata lain kami minta putar balik," kata Tito, Rabu (29/8).

Jasa Marga Bali Tol menggandeng pengusaha jasa biro perjalanan untuk ikut menyosialisasikan pemberlakukan transaksi elektronik di 20 gardu tol di Bali.  Pengusaha travel membantu Jasa Marga menyosialisasikan hal ini kepada pelanggannya. Ini juga termasuk perusahaan jasa penyewaan kendaraan, mengingat wisman pengguna sepeda motor di Bali terbilang tinggi.

"Sebelum 1 Oktober, harapannya 75 persen pengguna jalan Tol Bali Mandara sudah mempunyai kartu Unik, sehingga hanya sedikit pengguna yang perlu diedukasi saat aturan ini berlaku penuh," kata Tito.

Bank dan perusahaan yang sudah bekerjasama dengan Jasa Marga Bali Tol menyediakan Unik adalah Bank Mandiri (e-money), BRI (Brizzi), BNI (Tap Cash), dan Indomart (Indomart Card). Tito mengatakan BCA juga tengah menggelar uji publik untuk kartu Flazz yang akan diuji lapang dalam waktu dekat.

Data Jasa Marga Bali Tol menunjukkan peningkatan penggunaan unik di jalan Tol Bali Mandara dari semula 14 persen menjadi 19 persen. Peningkatan ini, menurut Tito memang belum signifikan karena sosialisasi baru dilakukan parsial.

Negara-negara maju, seperti Swedia sudah memberlakukan Unik untuk seluruh transaksi hingga 90 persen. Masyarakat Bali sebagai bagian dari warga global yang biasa bergaul dengan wisatawan asing diklaim lebih siap menyambut pemberlakukan transaksi nontunai di jalan tol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement