REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Anggota MPR RI Bahar Ngitung menanggapi kehadiran sindikat Saracen sebagai dinamika dalam kehidupan bangsa yang beragam. Dia menyebut, pemerintah terus menyampaikan bahwa perbedaan adalah keniscayaan dalam NKRI.
"Inilah bagian dari dinamika sebuah bangsa. Kita semua orang yang lahir ke dunia ini adalah orang baik-baik, tapi ada juga yang berpikir negatif. Tapi, kita yang masih waras ini punya kewajiban bersama pemerintah menyampaikan," kata Bahar usai memberikan sosialisasi empat pilar kepada DPP IARMI di Ternate Maluku Utara, Rabu (30/8).
Langkah yang tepat saat ini, menurutnya, terus meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Bahwa, perbedaan jangan diartikan sebuah malapetaka tetapi sebagai rahmat Tuhan. Menurutnya, yang dilakukan sindikat Saracen bukan merupakan perbuatan orang Indonesia yang bertakwa, beragama, dan punya adat istiadat.
"Perbedaan sebagai rahmat kita semua dan tentu saja kita berjuang, jangan menyalahkan, mendiskreditkan," katanya.
Sebelumnya, Polri mengungkap keberadaan kelompok penebar ujaran kebencian dan hoaks yang diketahui bernama kelompok Saracen. Saracen mengunggah konten ujaran kebencian dan berbau SARA berdasarkan pesanan. Media-media yang Saracen miliki, seperti akun Facebook dan lainnya akan mengunggah berita atau konten yang tidak sesuai dengan kebenaran atau bergantung pesanan.