REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Farhan Balatif (18 tahun) pemilik akun Facebook Ringgo Abdillah mengaku tidak kenal dengan grup penebar isu SARA dan ujaran kebencian, Saracen. Ringgo lebih dulu diamankan oleh polisi lantaran mengunggah konten penghinaan kepada Presiden dan Kapolri.
"Sudah kita tanyakan, dia (Ringgo) merasa tidak kenal (Saracen) dan dia juga jawab baru melaksanakan kegiatan baru sekali," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (30/8).
Seperti diketahui sebelumnya kepolisian merilis bahwa salah satu konten yang di-repost oleh Ringgo adalah postingan dari grup Saracen. Namun lantaran Ringgo mengaku tidak pernah kenal dengan Saracen Kepolisian daerah Medan ini pun menyatakan akan terus mengusut tuntas kasus tersebut.
Termasuk dugaan apakah ada motif ekonomi yang dilakukan oleh Ringgo laiknya Saracen. Kendati demikian berdasarkan pengakuan Ringgo, hanya keisengan semata yang dilakukannya. "Ini sedang kita mau cari mau kita usut tuntas," ucapnya.
Keisengan Ringgo lahir lantaran ketidakpuasanya kepada Pemerintah. Namun polisi menemukan apa yang dilakukan Ringgo bukan saja keisengan semata tapi ada sejumlah kejanggalan.
"Banyak kejanggalan yang masih kita perlu dalami tapi, kita tidak bisa menyampaikannya secara langsung detail, karena faktor-faktor masih kita kumpulkan bukti-buktinya," jelas Sandi.
Untuk diketahui Farhan alias Ringgo diamankan oleh kepolisian pada Sabtu (19/8). Siswa SMK ini diamankan lantaran diduga melakukan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melalui akun Facebooknya yang diberi nama Ringgo Abdillah.
"Namanya bukan Ringgo Abdullah, itu akunnya dipakai sama Farhan, kasian yang punya nama Ringgo," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto beberapa waktu lalu.