REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman Sumatera Barat mengevakuasi sejumlah pasien untuk mengantisipasi dampak gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) di daerah itu pada Jumat (1/9) dini hari.
"Pasien terpaksa kami larikan ke luar ruangan rumah sakit untuk mengurangi risiko terburuk," kata salah seorang tenaga medis RSUD Pariaman Frita, di Pariaman, Jumat (1/9).
Ia mengatakan total ada lima pasien di di ruang kebidanan terpaksa dilarikan ke luar rumah sakit untuk menghindari bahaya apabila terjadinya gempa susulan. Seluruh pasien ujar dia, dalam kondisi baik pasca gempa bumi yang menguncang daerah setempat.
Pihaknya mengatakan langkah tersebut diambil atas inisiatif dan sesuai aturan apabila terjadi gempa bumi. "Kami khawatir ada gempa susulan maka mengambil langkah menyelamatkan diri beserta pasien," ujar dia.
Sementara itu Rudi (36) salah seorang pasien di RSUD setempat mengaku cukup panik akibat guncangan gempa bumi tersebut. "Istri saya mengalami pendarahan dan keguguran sebelum gempa terjadi dan dalam kondisi tidak sadarkan diri," kata dia.
Saat gempa terjadi ujarnya, istrinya mulai siuman dan dilarikan dari lantai satu menuju taman rumah sakit. Gempa berkekuatan 6,2 Skala Ricter (SR) menguncang Sumbar pada Jumat (1/9) dini hari pukul 00.06 WIB.
Berdasarkan informasi awal dari BMKG Padang Panjang gempa berlokasi di 1.30 lintang selatan, 99,99 bujur timur, atau 80 kilometer timur laut Mentawai, 86 kilometer barat daya Pasaman Barat, 87 kilometer barat daya Pariaman, 113 kilometer barat daya Padang dengan kedalaman 10 kilometer tidak berpotensi tsunami.