REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis menang 4-0 atas Belanda pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada Kamis (31/8) waktu setempat atau Jumat (1/9) dini hari WIB. Pelatih Prancis Didier Deschamps merasa puas dengan kemenangan tersebut.
Hasil ini menunjukkan pasukan Deschamps bangkit dari kekalahan 1-2 di Swedia pada pertandingan kualifikasi sebelumnya pada Juni yang diwarnai blunder memalukan kiper sekaligus kapten Hugo Lloris. "Ini hanya langkah maju namun merupakan penampilan solid," kata dia, dilansir Reuters, seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan Belenada memang harus bermain dengan sepuluh pemain. Namun, dia mengatakan, Prancis memperlihatkan hal-hal bagus dengan bola dan menghasilkan penampilan kuat dan kolektif.
"Masih ada sembilan poin untuk diperebutkan dan kami tidak mencemaskan mengenai yang lain, bahkan jika faktanya Swedia kalah di Bulgaria bukan merupakan hal buruk,” kata dia.
Pada laga itu, Thomas Lemar mencetak dua gol pertamanya untuk Prancis dan Kylian Mbappe juga mencetak gol yang membuat Belanda memiliki rintangan besar untuk mencapai putaran final 2018 di Rusia.
Antoine Griezmann membawa tuan rumah memimpin pada menit ke-14, menaklukkan kiper Jasper Cillesen melalui tembakan kaki kiri dari dalam kotak penalti setelah memainkan operan satu-dua dengan penyerang lain Olivier Giroud.
Prancis, yang sempat terlihat kepayahan sampai Griezmann membuka jalan mereka, kemudian meningkatkan tekanan dan menghibur para penggemarnya, khususnya melalui penampilan bagus Lemar di lini tengah dan laju-laju kilat dari pemain sayap Kingsley Coman.
Gelandang Lemar, yang dapat dikatakan sebagai pemain terbaik di pertandingan ini, menggandakan keunggulan timnya melalui sepakan setengah voli ke sudut gawang dari jarak 20 meter pada menit ke-73 sebelum menambahi gol ketiga dari jarak dekat pada menit ke-88.
Mbappe yang merupakan rekrutan baru Paris St Germain (PSG) memastikan kemenangan timnya pada masa tambahan waktu setelah pemain belia itu masuk sebagai pemain pengganti.
Belanda, yang kesulitan menciptakan peluang, memainkan 30 menit terakhir dengan sepuluh pemain setelah gelandang Kevin Strootman diusir keluar lapangan karena telah menerima dua kartu kuning dalam rentang waktu singkat.
Prancis kini memuncaki klasemen Grup A dengan 16 angka dari tujuh pertandingan, unggul tiga angka atas Swedia, yang kalah 2-3 di Bulgaria. Belanda tertinggal enam angka di posisi keempat, tertinggal dua angka dari tim peringkat ketiga Bulgaria.
Juara dari sembilan grup lolos otomatis ke Rusia, sedangkan delapan tim peringkat kedua terbaik ambil bagian pada pertandingan-pertandingan playoff dua leg untuk empat tiket tersisa.
Tim tamu, yang kini telah empat kali kalah dari pertemuan-pertemuan terakhirnya dengan Prancis, terlihat rapuh di lini belakang, minim ide di lini tengah, dan tidak bergigi di depan. Mereka hanya satu kali mengancam, ketika tandukan jarak dekat dari pemain sayap veteran Arjen Robben disundul keluar oleh bek Prancis Samuel Umtiti 20 menit sebelum waktu habis.
Pelatih Belanda Dick Advocaat, yang memiliki misi untuk memulihkan harga diri tim yang pernah ia latih di masa lalu, mengakui Prancis terlalu kuat. “Prancis sangat layak mendapatkan kemenangan,” kata dia.
Dia mengatakan Prancis memiliki pemain-pemain yang sangat bagus sedangkan Belanda tidak cukup bagus. “Ketika Anda melihat ke pemain-pemain yang ada di bangku pemain cadangan dan melihat siapa yang bahkan tidak berada di sana malam ini, Anda hanya dapat berpikir bahwa tim Prancis ini dapat melaju jauh,” kata dia.
Advocaat mengatakan peluang timnya untuk melaju ke putaran final di Rusia belum habis. “Untuk tim kami sendiri, ini belum selesai. Jika kami memenangi tiga pertandingan terakhir, kami masih dapat mengikuti playoff,” kata dia.
Pada pertandingan kualifikasi berikutnya, Les Bleus menghadapi pertandingan yang relatif mudah ketika mereka menjamu Luxemburg di Toulouse pada Ahad (3/9). Swedia mengunjungi Belarus, sedangkan Belanda bertemu Bulgaria.