Jumat 01 Sep 2017 18:42 WIB

Sekitar 500 Jamaah Shalat Idul Adha di Masjid Kobe, Jepang

Suasana bazar selepas shalat Idul Adha di Masjid Kobe, Jepang, Jumat (1/9).
Foto: Dok Fauzan Siddiqi
Suasana bazar selepas shalat Idul Adha di Masjid Kobe, Jepang, Jumat (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KOBE --  Turis Muslim yang berwisata ke Jepang saat ini tak perlu khawatir mencari tempat shalat dan makanan halal. Saat ini sangat mudah mencari makanan halal  maupun  prayer room (tempat shalat) di Jepang.

“Hampir di semua kota besar Jepang terdapat masjid atau prayer room dan restoran halal. Bahkan di beberapa tempat tourist information atau LAOX menyediakan ruangan untuk shalat,” kata tour leader Kafilah Akbar,  Fauzan Siddiqi melalui pesan instan yang dikirimkan dari Kobe, Jepang, kepada Republika.co.id, Jumat (1/9).

Fauzan yang juga pemilik My Vacation saat ini tengah membawa rombongan wisatawan Muslim (Muslim traveller) dari Indonesia ke Jepang. Salah satu kota yang mereka kunjungi adalah Kobe.

“Alhamdulillah,  hari ini kami menunaikan ibadah shalat Idul Adha di Masjid Kobe.  Shalat Idul Adha tersebut  dimulai pukul 9.00 waktu Kobe dan  dihadiri  sekitar 500 jamaah yang umumnya tinggal di sekitar Kansai. Seperti dari Kyoto, Nara dan Osaka. Tak jarang kita jumpai saudara-saudara  kita sesama  bangsa Indonesia shalat di masjid ini. Khutbah Idul Adha disampaikan dalam bahasa Arab.  Ada bazar makanan halal selepas shalat Idul Adha,” tuturnya.

Fauzan menjelaskan, Masjid Kobe adalah masjid pertama di Jepang. Masjid ini dibangun oleh utusan dari Kekhalifahan Turki  Utsmani. Islam masuk pertama kali di Jepang melalui Kobe. “Kota kobe adalah kota pelabuhan. Salah satu pelabuhan terbesar di Jepang. Dari sinilah Islam masuk ke Jepang,” ujarnya.

Ia menyebutkan,   sempat terjadi musibah besar  dua kali di  Jepang. Namun Masjid Kobe berdiri kokoh. Pertama ketika  peristiwa bom atom di kota Hiroshima dan  Nagasaki pada Perang Dunia  II tahun 1945 . “Masjid ini tetap tegak berdiri walau sekelilingnya hancur,” ungkapnya.

Kedua, saat terjadi bencana gempa dahsyat menimpa Jepang beberapa tahun yang lalu. “Seusai terjadi gempa,  Masjid Kobe tetap  kokoh berdiri. Padahal bangunan di  sekelilingnya hancur. Bahkan masjid ini menjadi posko bantuan gempa.  Banyak masyarat sekitar masjid,  baik  Muslim  maupun non-Muslim yang menginap di bawah masjid,” paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement