REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengecam dan prihatin atas tewasnya seorang suporter timnas Indonesia akibat petasan kembang api sesaat sesuai laga persahabatan timnas Senior menghadapi Fiji di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9) malam.
PSSI meminta Kepolisian mengusut peristiwa tewasnya kembali suporter sepak bola di Indonesia.
“Saat ini, saya tidak ingin bicara lebih. Kasus ini saya serahkan ke Kepolisian penyelesaiannya,” ujar Sekertaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Indonesia (Sekjen PSSI), Ratu Tisha Destria kepada wartawan.
Seorang suporter timnas Catur Yuliantono, warga Duren Sawit, berusia 32 tahun tewas terkena kembang api.
Kronologis kejadian dari pihak PSSI, kembang api itu diluncurkan dari tribun penonton sesaat setelah wasit Spartak Danilenko asal Kyrgyzstan meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Bukannya ke atas, kembang api itu malah meluncur mendatar dari tribun selatan menuju ke tribun timur dan tepat mengantam Catur Yulianto.
Catur langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat yang posisinya terdekat dari stadion, tetapi diyakini meninggal dalam perjalanan.
Para petinggi PSSI yang hadir di laga persahabatan dengan skor akhir 0-0 itu turut mendamping korban dari stadion hingga rumah sakit.