Ahad 03 Sep 2017 01:13 WIB

Jepang tidak Ingin Jadi Turis di Piala Dunia 2018

Vahid Halilhodzic
Foto: EPA/KIMIMASA MAYAMA
Vahid Halilhodzic

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Pelatih tim nasional Jepang Vahid Halilhodzic mendesak otoritas sepak bola negara tersebut untuk memberinya waktu sebanyak mungkin untuk mempersiapkan tim untuk final Piala Dunia 2018 di Rusia. Halilhodzic menegaskan kepada para pemainnya bahwa hasil minimal yang ingin dia raih yakni lolos dari penyisihan grup.

"Saya meminta JLeague dan JFA (Asosiasi Sepak Bola Jepang) untuk menyusun jadwal yang baik menjelang Piala Dunia," kata dia kepada Kyodo News, dilansir dari Japan Today, Ahad (3/9).

Samurai Biru lolos ke Piala Dunia enam kali berturut-turut dengan kemenangan 2-0 atas juara Asia, Australia, di Saitama, Kamis (31/8) waktu setempat. Jepang juga sudah memastikan status sebagai juara Grup B kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Laga terakhir melawan Arab Saudi di Jeddah pada Selasa (5/9) hanya untuk mengukuhkan Samurai Biru sebagai tim yang dominan di Grup B. 

Hallihodzic yang ditunjuk sebagai pelatih Jepang sejak 2015 kerap mengeluhkan tentang minimnya waktu yang dia dapatkan bersama para pemain. Namun, JFA telah menjamin pelatih asal Bosnia itu akan bersama skuatnya empat pekan sebelum berangkat ke Rusia. 

"Ketika kami berangkat ke Piala Dunia, kami akan memiliki empat minggu untuk bersiap-siap. Empat minggu akan memungkinkan saya untuk membentuk tim seperti yang saya inginkan secara mental dan fisik. Kemudian, kami bisa pergi ke Piala Dunia sebagai penantang, bukan turis,” kata dia, menerangkan. 

Halilhodzic mengantar Aljazair ke babak 16 besar pada Piala Dunia 2014 di Brazil. Kala itu, Aljazair juga memaksa Jerman tampil pada babak perpanjanagn waktu. Jerman kemudian memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 untuk lolos ke perempat final. 

Halilhodzic mengenang butuh waktu hampir empat tahun untuk meningkatkan level permainan Aljazair. Kala itu, dia bersama federasi sepak bola dan penyelenggara liga Aljazair bekerja sama menyusun perencanaan dan jadwal. Termasuk memberi pemain waktu sebanyak mungkin untuk melakukan persiapan. 

"Ketika saya pertama kali ke Aljazair, mereka adalah sebuah kecelakaan. Tapi, persiapan 3,5 tahun membuat mereka menjadi tim mereka di Piala Dunia,” kata dia. 

Sebelum pertandingan kontra Australia, media lokal di Jepang sempat mengabarkan bahwa Hallihodzic terancam dipecat. Namun, Presiden JFA Kozo Tashima meyakinkan setelah kemenangan atas Australia, dia ingin  Hallihodzic terus menukangi timnas Jepang hingga Piala Dunia. 

Halilhodzic pun mengungkapkan bahwa masalah keluarga memang sempat membuat dia meninggalkan tim sebelum menghadapi Australia. “Saya punya masalah terkait kehidupan personal saya. Bahkan, saya nyaris pulang. Tapi, saya punya tanggung jawab bersama tim ini,” kata dia. 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement