Ahad 03 Sep 2017 13:12 WIB

BPBD Jabar Petakan Daerah Siaga Darurat Kekeringan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat memetakan setidaknya terdapat empat wilayah kota/kabupaten yang termasuk kategori siaga darurat kekeringan. Musim kemarau menyebabkan warga sulit memperoleh air untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun pertanian di empat daerah tersebut.

"Di seluruh Jawa Barat belum semua kabupaten siaga darurat kekeringan, sementara baru ada empat kabupaten. Yang jelas kekeringan itu banyak daerah yang membuat masyarakat kekurangan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar Dicky Saromi ketika menggelar sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran di Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.

Ia mengingatkan musim kemarau tak hanya menyebabkan kekeringan. Melainkan bisa memicu terjadinya bencana kebakaran.  Berdasarkan pendataannya dari 27 kota/kabupaten di Jabar baru empat daerah yang melaporkan sudah siaga darurat kekeringan yaitu Kabupaten Sukabumi, Karawang, Cianjur, dan Kota Banjar. "Kabupaten Bandung ada beberapa kekeringan, tapi belum posisi siaga," ujarnya.

Daerah dengan kategori siaga darurat kekeringan tersebut kondisinya kesulitan air bersih dan minum. BPBD Jabar termasuk pemerintah daerah setempat berupaya menyalurkan bantuan air bersih termasuk membantu pengairan guna memenuhi kebutuhan pertanian. "Ada petugas BPBD yang siap siaga dalam bentuk bantuan," ujarnya.

Berdasarkan informasi Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), ia memperoleh informasi bahwa kemarau terjadi hingga akhir Agustus. Meski begitu, ia merasa ramalan cuaca itu masih bisa meleset. "Ya memang susah diprediksi, tapi kata BMKG puncaknya (kemarau) di Agustus ini," tuturnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement