Ahad 03 Sep 2017 16:53 WIB

Netty: Larang Pekerja Memerah ASI Bisa Dipidana

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ibu menyusui anaknya (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Ibu menyusui anaknya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - -Pemprov Jabar terus mendorong budaya pemberian Asi ekslusif oleh semua ibu di Jabar. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK, Netty Prasetyani berharap, kesadaran pengusaha di Jabar untuk menyiapkan ruang laktasi di perusahaannya, bisa terus tumbuh. Karena, bagi perusahaan yang melarang pekerja perempuannya memerah ASI akan ada sanksi.

"Saya ingatkan, punishment-nya kalau ada perusahaan yang melarang (pegawai memerah Asi, red) sanksinya pidana yang bisa diberikan ke individu," ujar Netty kepada wartawan di acara Pekan ASI Se-dunia Provinsi Jabar 2017 di Mal Festival City Link, Ahad (3/9).

Menurut Netty, untuk pengawasan di setiap perusahaan, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) harus menempatkan petugasnya di setiap perusahaan. Disnaker, harus memantau sejauh mana dan sebarapa besar hak pekerja perempuan itu dipenuhi. "Semua perusahaan harus berpihak pada perempuan. Terutama, yang akan memberikan Asi eklusif pada anaknya," katanya.

Netty mengatakan, peran lingkungan perusahaan sangat besar untuk ikut serta membudayakan pemberian ASI bagi ibu pekerja. Bentuk dukungannya, berupa memberikan waktu dan ruang laktasi.  "Ini yang kami dorong, Pak gubernur tak bosen untuk memperingatkan dunia usaha di Jabar agar ramah pada anak dengan memberika ruang laktasi," katanya.

Bagi perusahaan yang peduli perempuan, kata dia, Pemprov Jabar memberikan reward dengan memberikan penghargaan pada perusahaan yang peduli pada perempuan. Penghargaan tersebut, diberikan setiap tahun bersamaan dengan peringatan hari ibu. 

Netty berharap, ke depan semua perusahaan di Jabar bisa memiliki ruang laktasi. Karena  pekerja perempuan di Jabar cukup banyak terutama pekerja tekstil dan garmen.

Terkait tingkat kesadaran masyarakat di Jabar dalam memberikan Asi, Netty mengatakan, untuk dunia usaha sebenarnya sudah cukup baik. Tapi, penyiapan ruang lakstasi dan lemari pendinginnya tetap harus di dorong.

"ASI makanan terbaik buat anak. Jadi, kemi terus mendorong germas. Edukasi soal ASI ini. Karena, ada beberapa hal yang harus dipatahkan terkait ASI yang berkembang di masyarakat," kata Netty.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement