REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ratusan pemeluk Islam Aboge yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merayakan Hari Raya Idul Adha, Ahad (3/9). Perayaan antara lain dilakukan dengan melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal Baitussalam Desa Cikakak Kecamatan Wangon.

Usai melaksanakan Shalat Idul Adha, umat Islam Aboge juga melakukan penyembelihan hewan kurban. Secara keseluruhan ada lima ekor kambing yang disembelih. Setelah itu, dagingnya dibagi-bagikan pada umat Islam Aboge dan juga warga setempat.

Tokoh Islam Aboge yang bertindak sebagai imam shalat Id, menyebutkan pelaksanaan Shalat Idul Adha bagi pemeluk Islam Aboge tidak berbeda dengan pemeluk Islam pada umumnya. Shalat didahulu dengan pelaksanaan shalat, baru kemudian diberikan khutbah oleh khatib.

"Shalatnya sama, rukun dan syaratnya juga sama dengan umat Islam lainnya. Yang berbeda hanya waktunya saja, karena kita memiliki pedoman penetapan hari besar yang berbeda," katanya.

Dia menyebutkan, bagi pemeluk Islam Abgoge, tahun ini merupakan tahun Za, sehingga rumus untuk menentukan 10 Dzulhijah menggunakan Papat Siji (Empat satu). Pada tahun Za ini, 1 Muharam jatuh di hari Selasa Pahing sehingga 10 Dzulhijah jatuh pada hari Ahad 3 September 2017, bertepatan dengan hari pasaran Legi.

Sulam menjelaskan, Islam Aboge menggunakan kalender Kamariah atau berdasar rotasi bulan. Namun, berbeda dengan penanggalan Hijriah yang dipadukan dengan hari pasaran Jawa. Karena itu, penanggalan Aboge menggunakan kalender yang setiap delapan tahun sekali akan kembali ke perhitungan awal.

Karena itu, tambahnya, dalam perhitungan kalender sewindu itu, ada yang perhitungan hari besarnya sama dengan pemerintah. "Namun seringkali juga berbeda, seperti pada tahun ini karena merupakan tahun za, maka Idul Adha penganut Islam Aboge terpaut dua hari dibanding hari besar yang ditetapkan pemerintah," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika