REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat, dikejutkan dengan rekaman data gelombang seismograph PDSI Padang sekitar pukul 10.38 WIB yang terindikasi uji coba nuklir.
"Gelombangnya beda dengan gelombang gempa. Diperkirakan terjadi pada 10.29 WIB dan tertangkap seismograph 10.38 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono di Padang, Ahad (3/9).
Menurut dia hasil analisis BMKG Padang Panjang, gelombang aneh itu berasal dari sekitar Korea Utara dengan kekuatannya mencapai 6,2 Skala Richter dan kedalaman 1 kilometer. Ia menjelaskan perbedaan gelombang yang disebabkan gempa dengan gelombang yang disebabkan indikasi uji coba nuklir adalah gelombang primer dan sekunder.
Pada gempa, setelah gelombang primer akan disusul oleh gelombang sekunder, berbeda halnya dengan gelombang yang terindikasi nuklir yang hanya memiliki gelombang primer tanpa diikuti gelombang sekunder.
"Gelombang ini yang tercatat di BMKG Padang Panjang," ujarnya. Meski demikian, ia mengemukakan hal itu masih bersifat indikasi.
Sementara itu Pusat Informasi Gempa Nasional USGS pada laman resminya https://earthquake.usgs.gov mencatat terjadi ledakan dengan kekuatan 6,3 SR pada 22 kilometer Timur Laut Sungjibaegam, Korea Utara. Diduga ledakan itu bukan gempa tetapi sebuah ledakan terindikasi nuklir.