REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Ahad (3/9). Menurutnya, uji coba tersebut mengindikasikan ancaman yang kian nyata untuk negaranya.
"Korut telah melakukan uji coba nuklir. Kata-kata dan tindakan mereka menjadi sangat bermusuhan dan berbahaya bagi AS," ungkap Trump melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilaporkan laman BBC.
Trump juga menyinggung upaya pembicaraan damai dengan Korut yang digagas oleh Korea Selatan (Korsel). "Korsel menemukan, seperti apa yang saya katakan pada mereka sebelumnya, bahwa pembicaraan mereka tentang peredaan (ketegangan) dengan Korut tidak akan berhasil, mereka hanya mengerti satu hal," ujarnya.
"Korut adalah negara yang telah menjadi ancaman dan memalukan bagi Cina, yang berupaya membantu namun dengan sedikit keberhasilan," kata Trump menambahkan.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengaku sangat kecewa terhadap tetangganya Korut. Menurutnya uji coba nuklir terbaru yang dilakukan oleh Pyongyang harus direspons dengan tindakan keras dan sanksi oleh Dewan Keamanan PBB.
"Saya tidak bisa tidak kecewa dan marah. Korut telah membuat kesalahan teknis yang tidak masuk akal dengan .elakukan serangkaian provokasi seperti meluncurkan rudal jaral jauh (ICBM) dan melakukan uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan mengancam perdamaian dunia. Ini akan mengisolasi mereka lebih lanjut," ungkap Moon Jae-in.
Korut diketahui telah menguji bom hidrogen pada Ahad (3/9) siang waktu setempat. Uji coba tersebut sempat memicu guncangan serupa gempa berkekuatan 5,7 skala richter.