REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sejumlah kilang minyak utama di Texas mulai beroperasi secara normal pada akhir pekan lalu, usai dihantam Badai Harvey. Badai ini menghantam hampir seperempat dari kapasitas penyulingan minyak AS dan menyebabkan harga bahan bakar minyak melonjak ke harga tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Dilansir Reuters, Senin (4/9), Exxon Mobil Corp telah mengoperasikan kilang minyak di Baytown, Texas yang berkapasitas 560.500 barel per hari. Kilang minyak ini merupakan yang terbesar kedua di AS dan terkena dampak banjir akibat Badai Harvey.
Kemudian, Phillips 66 sedang bekerja untuk melanjutkan operasi Kilang Sweeny yang berkapasitas 247 ribu barel per hari. Selain itu, Valero Energy Corp sedang meningkatkan produksi di kilang Corpus Christi serta mengevaluasi Port Arthur yang mengalami kerusakan akibat Badai Harvey.
Harga bahan bakar minyak eceran di AS naik 17,5 sen sejak 23 Agustus 2017 sebelum Badai Harvey menyerang. Sementara, harga bahan bakar minyak di stasiun pengisian yakni 2,59 dolar AS per galon. Menurut kelompok advokasi pengendara mobil, harga bahan bakar kendaraan rata-rata naik 16,7 persen dibandingkan dengan 2016 lalu.
Di sisi lain, Occidental Petroleum Corp telah mengirimkan kargo minyak mentah pertama dari Ingleside dari Pelabuhan Corpus Christi usai Badai Harvey. Pelabuhan ini merupakan pusat pengiriman bagi industri migas. Diharapkan pelabuhan tersebut bisa melanjutkan operasi secara normal pada pekan depan.