Senin 04 Sep 2017 13:23 WIB

Djarot Santai Tanggapi Aksi 5 Ribu Pengguna Motor Pekan Ini

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Israr Itah
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak ambil pusing terkait aksi yang akan dilakukan oleh sekitar lima ribu pengguna sepeda motor yang tergabung Gerakan Aliansi Menolak Pembatasan Motor di Jakarta pada Sabtu (9/9). Aksi tersebut bertujuan menolak kebijakan perluasan larangan sepeda motor di Ibu Kota.

Sekitar lima ribuan pengendara motor akan menyuarakan pendapat di Kawasan Patung Kuda dan IRTI, Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

"Ya nggak apa-apa. Aksi kan boleh saja," ujar Djarot di Balai Kota, Senin (4/9).

Selain itu, uji coba pelarangan sepeda motor di Bundaran HI hingga Bundaran Senayan dikabarkan akan dilakukan pada 12 September mendatang. Namun sampai saat ini. Djarot mengaku belum ada kajian yang disampaikan secara resmi oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro Jaya).

"Setelah kajian masuk baru akan kami putuskan bagaimana opsinya," katanya.

Opsi pertama, sepeda motor sama sekali tidak boleh lewat rute Bundaran HI-Bundaran Senayan. Opsi lainnya yakni sepeda motor tidak boleh melintas pada pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB atau pukul 06.00 WIB -10.00 WIB kemudian dilanjutkan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.

"Yang perlu dikaji juga apakah perlu disesuaikan dengan roda empat, dengan ganjil-genap. Kan uji coba ini. Dengan begitu bisa kita lihat dan evaluasi bagaimana dampaknya. Baru setelah itu keputusan yang sifatnya resmi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement