REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto menyatakan jika dugaan motif peredaran narkoba dalam tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat (1/9) lalu bisa saja terjadi. Sebab menurutnya modus serupa memang kerap terjadi.
"Ya tidak menutup kemungkinan bisa seperti itu, tapi kan perlu pembuktian," ujar Suyudi ketika dihubungi, Senin (4/9).
Namun, menurut Suyudi, sejauh ini belum ada bukti yang merujuk pada narkoba. Begitu juga motif penyelundupan narkoba, barang buktinya pun tidak ditemukan.
"Sementara ini belum, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi seperti itu," ungkap Suyudi.
Suyudi mengungkapkan dari tiga tersangka yang telah diamankan, sejauh ini belum ada yang kedapatan terindikasi kasus narkoba.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mencurigai adanya motif lain dalam tawuran warga itu. Menurut dia, tawuran yang terjadi di DKI Jakarta kerap rentan dimasuki bandar narkoba. Dia mencontohkan tawuran yang sering terjadi antara Manggarai dan Tambak.
"(Misalnya) Saya sudah beberapa kali ke jalan Tambak. Mereka cerita, dulu kan selalu ya Tambak sama Manggarai. Mereka bilang begitu ada tawuran, barang (narkoba) masuk. Ini sedang dikaji apa akar persoalannya," ujar Djarot.