REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyayangkan kejadian meninggalnya suporter timnas Indonesia akibat terkena suar akhir pekan lalu. Rahmat menegaskan insiden itu bukan kesalahan dari infrastruktur atau fungsi Stadion Patriot Candrabagha Bekasi, melainkan faktor panitia pelaksana (panpel) pertandingan dan keamanan.
"Ke depan harus selektif, tak boleh di dalam lapangan itu membawa alat-alat atau sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan orang lain," kata Rahmat kepada Republika.co.id, Senin (4/9).
Ia mengharapkan panpel lebih selektif untuk menggeledah tas dan bawaan suporter. Jika ditemukan barang berbahaya dapat langsung dibuang ke tong sampah untuk menampung barang-barang berbahaya tersebut. Rahmat juga mengharapkan panpel meminta bantuan Satpol PP jika membutuhkan dukungan dalam pengamanan.
"Suporter tewas itu kan persoalan umur, tapi memang ada prosesnya itu yang harus dievaluasi," kata dia.
Stadion Patriot Candrabagha Bekasi kerap menggelar pertandingan sepak bola selain laga timnas. Sebab stadion ini menjadi markas Bhayangkara FC dan Persija di kompetisi Liga 1.
Meledaknya suar yang mengenai suporter timnas Catur Juliantono, terjadi sesaat setelah peluit panjang pertanda pertandingan berakhir, tepatnya Sabtu (2/9) pukul 18.20 WIB. Penembakan suar roket berasal dari kursi sektor 2D tribun selatan (hijau). Suar ini berhasil dipadamkan polisi.
Namun tak lama setelah itu, terlihat kilatan api dari barisan paling depan tribun selatan. "Suar itu meluncur ke arah kursi korban Catur Julianto yang berada di tribun timur, dan tepat mengenai wajah korban," kata Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing.
Korban sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga, Bekasi Kota, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dalam kejadian ini, polisi mengundang beberapa saksi, seperti Kapolsubsektor Kranji Polsek Bekasi Kota AKP sunowo yang melihat langsung penembakan petasan, Haikal Alfajri (13) adik ipar korban, Taufik Hidayat (13) sepupu istri korban, Andesit Lestiyanto (35) dari PSSI, dan Aiptu Deni Hermansyah, anggota kepolisian Polres Bekasi Kota.
"Barang bukti yang berhasil dikumpulkan adalah selubung suartangan dan pengaman suar tembak di tribun Selatan, dan pipa suar tembak yang ditemukan di tribun Timur, tempat korban .
"Hingga saat ini kami masih penyelidikan lebih lanjut. Namun diduga pelaku adalah salah satu pendukung dari Jawa Tengah," kata Erna.