REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tahanan Palestina, Raed Al-Salhi (21) meninggal karena luka yang ia derita setelah ditembak saat proses penangkapan. Kepala Komisi Tahanan Palestina dan Urusan Tahanan (CDA), Issa Qaraqe, mengatakan Al-Salhi meninggal akibat luka-luka yang dideritanya saat pasukan pendudukan Israel menembaknya di Pengungsi Dheisheh, Betlehem pada Agustus.
Menurutnya, tentara Israel menembak al-Salhi saat mereka masuk ke rumahnya. Al-Salhi telah menerima perawatan di rumah sakit Israel Hadassah Ein Kerem.
Qaraqe menjelaskan, saat ini CDA sedang berupaya untuk mengambil jasad Al-Salhi dari rumah sakit dan mengembalikannya ke keluarganya.
"Apa yang terjadi dengan Al-Salhi adalah kejahatan perang dan kami meminta Israel bertanggung jawab atas kematiannya. Dia sengaja ditembak dari jarak dekat dan dia bisa saja ditangkap tanpa ditembak," ujar Qarage seperti dilansir Middle East Monitor, Ahad (3/9).
Qaraqe meminta sebuah komisi penyelidikan untuk menyelidiki kejahatan ini dan menyelidiki kasus lainnya ketika pemuda Palestina ditembak dengan sengaja agar bisa dibunuh daripada dinetralisir. Qarage mengaku telah menyampaikan kepada komite PBB pada Juli lalu terkait penganiayaan yang dialami oleh tahanan Palestina di Israel.