Senin 04 Sep 2017 17:05 WIB

Tanggul Sungai Cimanuk di Indramayu Makin Kritis

Rep: Lilis Sri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sungai Cimanuk
Foto: dok. Humas Indramayu
Sungai Cimanuk

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU – Tanggul Sungai Cimanuk di sejumlah titik di Kabupaten Indramayu, semakin kritis. Jumlahnya pun diperkirakan akan semakin bertambah seiring penyusuran yang terus dilakukan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, tanggul kritis saat ini sudah tersebar di sepuluh titik lokasi. Yakni di Kecamatan Sukagumiwang, Kertasemaya, Bangodua, Jatibarang, Lohbener, Sindang, Pasekan, Arahan, Indramayu dan Cantigi.

''(Di antara sepuluh titik), ada tiga titik tanggul yang paling kritis yaitu di Kecamatan Lohbener, Kertasemaya dan Sukagumiwang,'' kata Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Indramayu, Saptaji Aminuddin, Senin (4/9).

Untuk Kecamatan Lohbener, tanggul kritis terletak di Blok Jambu Air, Desa Rambatan Kulon. Bahkan, tanggul di blok tersebut pernah longsor pada awal Juli 2017.

Saptaji mengatakan, seluruh titik tanggul yang kritis itu kondisinya saat ini sudah sangat membahayakan. Jika musim hujan tiba, titik-titik tanggul yang kritis tersebut sangat rawan jebol sehingga mengancam keselamatan warga di sekitarnya.

"Tanggul kritis itu membutuhkan upaya penanganan darurat secara komprehensif dan masif," kata Saptaji.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Indramayu Sudirja menambahkan, untuk tanggul yang sangat kritis di Blok Jambu Air, Desa Rambatan Kulon, saat ini hanya setinggi setengah meter. Padahal, sebelum tanggul itu amblas, bantaran sungai mencapai dua setengah meter.

"Sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan segera," kata Sudirja.

Sudirja menyatakan, BPBD Indramayu sejauh ini terus melakukan pengecekan tanggul kritis di daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk. Dengan pengecekan itu, maka diperkirakan jumlah tanggul kritis di Indramayu akan terus bertambah. 

Menurut Sudirja, musim kemarau menjadi kesempatan terbaik bagi petugas untuk melakukan pengecekan karena bisa dengan mudah melihat ciri-ciri tanggul yang kritis. Yakni tanahnya yang mengalami keretakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement