REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan santri dari berbagai pondok pesantren mendatangi kantor Polres Tasikmalaya Kota pada Senin (4/9). Mereka menuntut ketegasan aparat kepolisian mencegah meluasnya aksi geng motor.
Koordinator massa Asep Rizal meminta ketegasan kepolisian terhadap aksi geng motor. Apalagi, menurutnya, aksi geng motor terbilang mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat. "Motornya ugal-ugalan, mabuk. Ada kekhawatiran di Mangkubumi dan Cihideung bahwa banyak gerombolan bermotor yang harus ditertibkan, bukan klub motor," katanya pada wartawan.
Selain itu, ia menginginkan kepolisian lebih giat memberantas peredaran minuman keras di masyarakat. Pasalnya, ia menduga peredaran miras telah merambah hingga daerah pelosok Kota Tasik, "Sisir pedagang miras sampai ke pelosok, takutnya peredarannya timbulkan kejahatan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Adi Nugraha berjanji akan menindak tegas aksi geng motor di kota santri. Ia menilai, pemberantasan geng motor dilakukan secara kontinu.
"Kepolisian sudah melakukan upaya pemberantasan geng motor dengan operasi rutin setiap hari, bukan hanya musiman atau karena ada momentum. Ke depannya siap untuk lebih mengintensifkan lagi," ujarnya.