Senin 04 Sep 2017 22:51 WIB

WZF Ajak Lembaga Zakat Sedunia Bantu Rohingya

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ilham Tirta
Bambang Sudibyo.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Bambang Sudibyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Zakat Forum (WZF) mengajak lembaga-lembaga zakat sedunia untuk membantu mencari solusi dalam krisis kemanusiaan di Myanmar, yang telah membuat warganya, terutama etnis Muslim Rohingya hidup dalam penderitaan. "WZF sangat menyesalkan krisis kemanusiaan di Myanmar yang berdampak sangat buruk, terutama bagi etnis Muslim Rohingya," ujar Sekretaris Jendral WZF, Bambang Sudibyo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/9).

Bambang menyebutkan, WZF adalah sebuah forum sinergi antara organisasi pengelola zakat, praktisi, akademisi dan stakeholder zakat lainnya. WZF memiliki perhatian mendalam dalam krisis kemanusiaan yang saat ini terjadi di Myanmar. 

Untuk itu, WZF mengajak seluruh organisasi zakat di seluruh dunia menunjukkan komitmennya mendukung korban dari konflik krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Muslim Rohingya. WZF juga mengajak untuk membuat langkah yang strategis dan efektif untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini melalui kerja sama kuat antara negara-negara Muslim dan institusi internasional dan multilateral lainnya.

"Kerja sama ini juga termasuk menyediakan bantuan untuk para pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa bagian dunia," katanya.

Saat ini, WZF sedang dalam proses menyusun kerangka aksi kemanusiaan untuk membantu korban dari krisis kemanusiaan, mengajak anggota WZF dan negara-negara anggota WZF untuk berpartisipasi aktif. Krisis kemanusiaan Rohingya akan segera dapat diselesaikan, dan seluruh pihak terkait dapat menemukan solusi terbaik untuk dilaksanakan dalam jangka panjang.

Sejak berdiri pada 30 September 2010 di Yogyakarta, WZF juga memberikan perhatian khusus pada krisis kemanusiaan yang menimpa Muslim di dunia. WZF didesain untuk memfasilitasi sebuah platform untuk institusi zakat dan pihak terkait untuk membangun dialog strategis dalam konsep dan ide.

Dialog strategis itu bertujuan untuk implementasi zakat, seperti diskusi kebijakan, tujuan dan manfaat zakat. WZF juga bekerja untuk membangun transparansi, profesional dan kepercayaan manajemen zakat.

Selain itu, WZF melakukan analisa kontribusi zakat dalam bidang sosial pemberdayaan masyarakat, menguatkan zakat dalam peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup penerima manfaat zakat.

Saat ini, para anggota WZF adalah perwakilan dari lembaga zakat dan ahli zakat dari 21 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, India, Bangladesh, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Qatar, Turki , Bosnia dan Herzegovina, Inggris Raya, Mesir, Maroko, Uganda, Sudan, Nigeria, South Afrika, dan Amerika Serikat.

Bambang Sudibyo yang juga merupakan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan, sejak krisis kemanusiaan di Myanmar ini terjadi, BAZNAS turut menyalurkan bantuan kebutuhan bagi para pengungsi dengan zakat, infak dan sedekah yang ditunaikan oleh para muzaki BAZNAS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement