Selasa 05 Sep 2017 01:16 WIB

Erdogan akan Soroti Krisis Kemanusiaan Rohingya di PBB

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Erdogan
Foto: guardian.co.uk
Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan, bakal menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 19 September mendatang. Erdogan juga akan mendorong para pemimpin dunia untuk membantu etnis Rohingya, yang menjadi korban dalam tragedi kemanusiaan tersebut.

''Saya akan membawa dan mengemukakan apa yang terjadi di Myanmar pada Sidang Umum PBB, 19 September mendatang, dengan cara yang paling umum. Kami akan membicarakan masalah ini dengan para pemimpin dunia,'' ujar Erdogan saat mengunjungi Distrik Catalca, Istanbul, seperti dikutip Middle East Monitor, Senin (4/10) waktu setempat.

Tidak hanya itu, sebagai pemimpin Organisasi Konferensi Islam (OKI), Erdogan mengaku, telah membahas tragedi kemanusiaan di Myanmar dengan 20 pemimpin dari negara anggota OKI. Saat ini, Erdogan memang tengah menjabat Presiden OKI, jabatan yang diemban secara bergantian oleh para pimpinan negara-negara anggota OKI.

Erdogan pun kembali menegaskan sikapnya terkait aksi kekerasan dan pengusiran oleh pihak militer Myanmar terhadap penduduk ROhingya, yang mayoritas Muslim. Aksi kekerasan ini berujung pada ribuan penduduk Rohingya mengungsi ke Bangladesh. ''Anda melihat bagaimana situasi yang terjadi di Myanmar dan melibatkan Muslim di sana. Anda telah melihat bagaimana sebuah desa dibakar. Anda telah melihat penderitaan mereka. Kemanusiaan seolah tetap diam saat melihat pembantaian yang terjadi di Myanmar,'' kata Erdogan seperti dikutip Reuters.

Setidaknya hampir 400 orang dilaporkan meninggal dunia usai tentara Myanmar melancarkan operasi militer di Rakhine State, Myanmar, sejak 25 Agustus silam. Lembaga kemanusian menyebut, sekitar 73 ribu penduduk Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak operasi militer tersebut dilakukan.

Erdogan menegaskan, Pemerintah Turki akan terus mengirimkan bantuan kepada pengungsi Rohingya. ''Kami akan terus melakukan tugas kami. Kami, Turki, telah dan akan terus mengirimkan bantuan kepada mereka, lewat Palang Merah Turki, dan Kantor Managemen Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD),'' ujar Erdogan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement