REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa berkekuatan 4,2 Skala Richter mengguncang kota Padang, Sumatera Barat pada Selasa (5/9) pukul 09.52 WIB menyebabkan sejumlah warga kaget karena getarannya dirasakan cukup kuat.
Pusat gempa di 1,24 lintang selatan, 99,73 bujur timur tepatnya 82 kilometer barat daya Pariaman dengan kedalaman 20 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang Rahmat Triyono di Padang, Selasa.
Sebelumnya pada Jumat (1/9) gempa berkekuatan 6,2 SR juga menguncang sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat, pukul 00.06 WIB. Gempa tersebut berlokasi di 1.30 lintang selatan, 99,99 bujur timur, atau 80 kilometer timur laut Mentawai, 86 kilometer barat daya Pasaman Barat, 87 kilometer barat daya Pariaman dan 113 kilometer barat daya Padang dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa pada Selasa pagi dirasakan cukup kuat membuat warga yang sedang beraktivitas berlarian ke luar bangunan. "Guncangannya menyentak dan membuat kaget," kata Fadli salah seorang karyawan di Padang.
Sebelumnya pada 13 Agustus 2017 gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter menguncang Kota Padang, pada pukul 10.08 WIB. Pusat gempa berlokasi di 3.75 lintang selatan, 101.56 bujur timuratau 71 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 10 kilometer.
Menanggapi hal ini pakar Gempa Universitas Andalas (Unand) Dr Badrul Mustafa menilai kesadaran warga Padang terhadap gempa sudah lebih baik dari sebelumnya. "Dulu gempa dengan kekuatan II MMI saja warga sudah panik dan berhamburan ke luar rumah serta memenuhi jalan-jalan untuk melakukan evakuasi," kata dia.
Namun sekarang warga terlihat tenang bahkan di Pantai Padang setelah gempa terjadi warga tetap beraktivitas seperi biasa, lanjut dia. Menurut dia kesadaran warga terhadap gempa sudah mulai baik dan sosialisasi yang dilakukan selama ini cukup efektif sehingga saat gempa terjadi tidak panik yang akhirnya malah memicu kekacauan di jalan raya.