REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Israel terus memasok senjata ke Myanmar meskipun rezim di negara mayoritas Buddha tersebut terus melakukan pelanggaran HAM berat terhadap etnis Rohingya. Pada 5 Juni lalu, menjawab pertanyaan anggota Knesset, Tamar Zandberg mengenai penjualan senjata ke Myanmar, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan, Israel masih berada di bawah negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, eksportir senjata terbesar.
"Kami tunduk pada mereka dan mempertahankan kebijakan yang sama," kata Lieberman seperti dilansir Haaretz, Senin, (4/8).
Pleno Knesset, ujarnya, mungkin bukan forum yang tepat untuk pembahasan rinci mengenai masalah penjualan senjata Israel ke Myanmar. Ia mengulangi bahwa Israel mematuhi pedoman yang dibuat negara-negara barat.
Padahal sesungguhnya, Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan embargo senjata ke Myanmar. Ini menunjukkan bahwa klaim Lieberman salah. Israel selama ini juga mendukung kejahatan perang di Argentina. Padahal AS mengembargo Argentina. Israel juga mempersenjatai pasukan Serbia yang melakukan pembantaian di Bosnia meskipun ada embargo PBB.