REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Thailand menawarkan kerja sama langsung dengan pemerintah Provinsi Bali di sektor pertanian, pariwisata, dan perdagangan. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana mengatakan Bali baru-baru ini menjadi tempat pelaksanaan pameran produk pertanian Thailand, juga mengundang perwakilan Thailand untuk tampil di sejumlah festival seni di Bali.
"Bali dan Thailand memiliki kesamaan dalam hal pengembangan pariwisata berbasis budaya," kata Wardana, Selasa (5/9).
Bali secara khusus melandaskan pembangunanya berdasarkan kearifan lokal Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis manusia dan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhannya. Khusus bidang pertanian, kata Wardana Bali juga mengembangkan pertanian organik melalui pembentukan kelompok-kelompok Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan menjadikan Bali sebagai pulau organik dalam waktu 10 tahun ke depan.
Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali menunjukkan ekspor Bali ke Thailand dalam lima tahun terakhir meningkat hingga 40 persen. Hubungan dagang ini ke depannya semakin ditingkatkan dengan tawaran kerja sama lebih banyak lagi.
Duta Besar Thailand untuk Indonesia HE Pitchayaphant Charnbhumidol sebelumnya mengatakan Thailad akan melaksanakan pameran produk pertanian selama tiga hari di Bali. Pameran tersebut disambut positif dan akan dibuat lebih besar lagi tahun depan.
Charnbumidol mengapresiasi sistem subak dan terasering pertanian di Bali yang sudah menjadi warisan budaya dunia. Thailand menurutnya juga memiliki proyek-proyek pertanian yang produk-produknya berhasil diekspor ke mancanegara.
"Kami harap bisa meningkatkan kerja sama perdagangan dan sektor lainnya di Bali," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali berharap hubungan kerja sama antarlembaga pemerintah, seperti sister province dengan Thailand diwujudkan. Ini akan berdampak positif untuk kedua daerah, khususnya bidang pariwisata.