Selasa 05 Sep 2017 17:23 WIB

Kemenkop: Koperasi Baik Perlu Diekspos

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ratna Puspita
(Ilustrasi) Pengunjung melihat kain tenun sutera Sengkang mitra usaha Bank BNI pada Pameran Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Expo 2017 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
(Ilustrasi) Pengunjung melihat kain tenun sutera Sengkang mitra usaha Bank BNI pada Pameran Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Expo 2017 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Koperasi dan UKM mendorong agar koperasi-koperasi berkualitas yang ada di seluruh Indonesja diekspos. Harapannya, hal itu akan mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap koperasi.

Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram mengatakan selama ini, banyak yang berpersepsi bahwa koperasi itu miskin, kumuh, dan kuno. “Padahal, tak sedikit juga koperasi berkualitas yang dikelola secara manajemen moderen hingga mampu menghasilkan aset dan omzet triliunan rupiah,” kata dia melalui keterangan, Selasa (5/9).

Informasi yang banyak muncul ke masyarakat adalah koperasi abal-abal yang merugikan masyarakat. Padahal kalau koperasi dikelola dengan baik, benar dan kreatif akan mampu menjadi besar dan bisa memberikan nilai manfaat bagi masyarakat.

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM Meliadi Sembiring mengatakan banyak koperasi bagus dan berkualitas yang enggan diekspos untuk diketahui masyarakat luas. Menurut dia, koperasi kualitas baik tersebut lebih memilih bersembunyi ketimbang muncul karena takut dengan pajak.

Dia menerangkan, salah satu masalah yang dihadapi koperasi adalah penerapan pajak ganda. "Di beberapa negara, koperasi sudah dibebaskan dari pajak. Ini yang akan terus kami perjuangkan", kata dia.

Menurut dia, koperasi harus terus digaungkan karena hanya dengan berkoperasi bisa mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Apalagi, saat ini Kemenkop UKM sudah menggulirkan Reformasi Total Koperasi. “Di mana nantinya hanya akan muncul koperasi yang berkualitas," ujar Meliadi. 

Dengan demikian, nantinya ada perubahan paradigma bahwa jumlah koperasi boleh menurun tapi dengan kualitas yang meningkat. Ia yakin koperasi bisa tumbuh dengam baik karena Indonesia memiliki potensi besar berupa sumber daya alam, SDM usia produktif dan sosial budaya gotong-royong yang diusung koperasi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement