REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tahap kedua kampanye vaksinasi 2017, dibuka hari ini di Posyandu Tunas Cempaka, Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Selasa (5/9). Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar juga turut hadir dalam pembukaan kampanye vaksin rubella untuk balita dan anak pra sekolah.
Deddy menegaskan, vaksin rubella aman, meskipun banyak keragunaan dari kehalanan vaksin tersebut. "Pasti kita periksa. Halal insya allah. Jangan terpengaruh dengan isu yang tidak jelas," kata Deddy setelah menyampaikan sambutan, Selasa (5/9).
Deddy menyampaikan, penyakit campak adalah penyakit yang berbahaya, karena selain menular, penyakit ini juga menyebabkan kematian, mengingat tercatat setiap jam ada sekitar 13 orang meninggal karena campak. Terlebih, rubella yang menyerang wanita yang tengah mengandung.
Menurut dia, jika kesehatan menurun karena campak dan rubella, maka dana negara akan berkurang untuk pengobatan, sedangkan dana untuk pembangunan fasilitas negara serta pendidikan sangat tinggi. "Maka pembangunan akan tertunda dan dana negara akan habis untuk biaya pengobatan saja," kata dia.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan, sangat mengapresiasi program vaksinasi 2017. Dia mengatakan, akan memantau perkembangan yang terjadi pada anak-anak pasca imunisasi. Dia juga menuturkan, hingga saat ini tidak ada permasalahan krusial yang terlihat setelah vaksinasi tahap satu selesai.
"Kita tidak memaksa, silahkan saja jika masyarkat punya keyakinan bahwa vaksinnya tidak halal, atau apa segala macam ya silahkan. Kita tidak akan paksakan jika anak atau orangtua menolak," kata Syaikhu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Saidi menjelaskan, vaksinasi rubella 2017 telah dimulai sejak awal agustus lalu. Tahap pertama ditunjukkan untuk anak SD dan SMP di bawah 15 tahun dan berlangsung pada 1 agustus hingga 31 agustus. Sedangkan tahap kedua yang ditunjukkan untuk balita umur sembilan bulan hingga usia pra sekolah baru dimulai hari ini Selasa (5/9).
"Untuk SD dan SMP, ada 300 ribu lebih atau sekitar 51 persen. Semoga balita dan pra sekolah bisa mencapai 50 persen agar target nasional sebanyak 95 persen dapat tercapai," kata Kusnanto.