Selasa 05 Sep 2017 19:19 WIB

Ahmad Fuadi Sayangkan Pembajakan Anak Rantau

Rep: Ali Mansur/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penulis novel Ahmad Fuadi memberikan paparannya saat wawancara di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Selasa (5/9).
Foto: Mahmud Muhyidin
Penulis novel Ahmad Fuadi memberikan paparannya saat wawancara di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Selasa (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi menyayangkan masih maraknya pembajakan buku saat ini. Salah satu yang dialami, novel terbarunya Anak Rantau, yang baru dirilis sudah beredar saja versi ilegalnya.  

"Saya kaget, ini kan buku baru terbit, sudah beredar saja bajakannya. Bajakan sudah jelas kualitasnya jelek, seperti cover-nya mulus, harganya jauh lebih murah Rp 30 ribu. Padahal harga yang dipatok penerbit adalah Rp 90 ribu," keluh jebolan KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo tersebut saat menyambangi kantor Republika, di Jakarta Selatan, pada Selasa (5/9).

Padahal, kata Fuadi, novel Anak Rantau baru tersedia toko odaring dan baru dijual di toko-toko buku sekitar pekan ini. Tentu saja hal ini mengkhawatirkan setelah sudah tersedia di toko fisik.

Fuadi sangat menyayangkan masih adanya tindakan pembajakan. Menurutnya itu sama dengan tidak menghargai hak intelektual penulis. Karenanya dia mendorong pembaca untuk memastikan membeli buku yang asli, bukan bajakan.

Tak jarang, pembaca tidak mengetahui jika buku yang dibeli adalah hasil duplikat dari pihak yang tidak bertanggung jawab. "Saya niatkan buku tetap ada manfaatnya dalam bentuk apapun. Tapi kalau itu membajak tentu tidak ada hak-hak yang tak terselesaikan, hak-hak orang jadi sebaiknya beli yang asli. Namun kalau itu tetap dibajak orang ya mudah-mudahan bacaannya tetap bermanfaat," tutup Fuadi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement