Selasa 05 Sep 2017 19:54 WIB

Aksi Kepung Borobudur, Fadli: Apa Salahnya Borobudur?

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fadli Zon mempertanyakan korelasi antara aksi solidaritas Genosida Rohingya dengan mengepung Borobudur. Fadli mengatakan, Candi Borobudur tidak memiliki kesalahan apa pun terhadap persekusi yang dilakukan pemerintah Myanmar oleh etnis Rohingya.

"Apa salahnya Borobudur? Saya kira tidak tepatlah karena tidak ada urusannya sama Borobudur," ujar dia saat ditemui di Gedung Nusantara, Selasa (5/9).

Fadli menyayangkan rencana aksi pengepungan Borobudur tersebut. Terlebih, lanjut dia, Borobudur merupakan bagunan dari karya seni bangsa Indonesia. Karena itu, lanjut dia, sebaiknya aksi dilakukan di tempat lainnya.

"(Lebih tepat) Ditunjukkan kepada pemerintahan atau pihak lain. Saya kira itu lebih tepat (pemindahan tempat, Red) ketimbang di Borobudur karena apa urusannya dengan Borobudur," kata dia.

Sebelumnya, beberapa informasi diterima Republika.co.id, sejumlah ormas berencana menggelar demonstrasi Aksi Bela Muslim Rohingya dalam bentuk Gerakan Sejuta Umat Muslim Mengepung Candi Borobudur pada 8 September 2017 mendatang. Aksi tersebut digelar untuk mendesak penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement