Rabu 06 Sep 2017 10:42 WIB

Golkar Harus Benahi Masalah Internal Secepatnya

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemecatan kader di Partai Golkar dianggap sebagai pertanda masih banyaknya hal yang harus dibenahi di internal partai. Jika tidak dibenahi secepatnya, partai itu bisa diakuisisi oleh kekuatan dari luar.

"Saya melihat masih terulang tindakan pemecatan kader di Golkar. Tindakan pemecatan sebagai pertanda masih sangat banyak yang harus dibenahi di Internal partai. Itu juga menunjukkan, partai tersebut belum dewasa dalam berpolitik," ungkap pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/9).

Ia melanjutkan, apabila maslah internal Golkar tersebut tidak dibenahi dalam waktu sesingkat-singkatnya, maka partai ini bisa jadi diakuisisi oleh kekuatan dari luar golkar itu sendiri. Partai Golkar ia anggap harus membenahi masalah internal partai layaknya sebuah partai modern.

Emrus menyarankan, Golkar harus memandang masa depan jauh ke depan. Para kader dari fraksi yang tidak menjadi bagian dari konflik internal di Golkar pun harus segera menjembatani dialog penyelesaian masalah itu.

"(Bisa) dengan membentuk forum komunikasi penyelesaian konflik internal. Untuk menyelamatkan partai ini, siapapun kader Golkar, jangan mengorbankan Golkar hanya untuk kepentingan perorangan, kelompok, prakmatis, dan sesaat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement